Nama
: YULIA ISMAWATI
NIM
: 120210204082
Saya
adalah anak pertama dari dua bersaudara. Terlahir di Jember pada tanggal 26
Juli 1994. Banyak hal yang saya dapatkan dari pengalaman saya terutama sejak
SMA hingga sekarang. Bagi saya masa SMA merupakan masa paling berkesan dalam
hidup saya. Berbagai kejadian telah saya lalui di sana bersama dengan
sahabat-sahabat yang begitu baik. Serta guru-guru yang dengan sabar selalu
membimbing kami.
Awalnya
masa SMA terlihat berat namun ketika dijalani dengan sungguh-sungguh semua akan
terlihat mudah. Sampai sekarang saya masih ingat salah satu motto dari guru
saya “menunda pekerjaan sama dengan menambah pekerjaan”. Sejak saat itu saya
mulai rajin untuk mengerjakan berbagai tugas dan lebih bertanggung jawab lagi terhadap
berbagai tugas yang ada.
Ketika
mendekati ujian nasional perasaan saya mulai khawatir karena sampai saat itu
saya masih belum tahu akan melanjutkan kemana. Berbagai masukan pun datang dari
orang-orang terdekat saya. Ada yang menyarankan saya untuk memilih jurusan
akper,akbid,dan guru. Hingga akhirnya ketika pengumuman kelulusan pun tiba saya mulai memutuskan untuk mengikuti
SNMPTN Tulis dan memilih program studi PGSD karena menjadi guru SD sebenarnya
adalah cita-cita saya ketika masih kecil. Namun ketika mengerjakan soal-soal
SNMPTN itu saya sejujurnya kurang percaya diri dengan hasil pekerjaan saya.
Yang bisa saya lakukan hanyalah berdo’a dan berharap agar saya dapat diterima
di program studi yang saya impikan.
Akhirnya
pengumuman pun tiba dan betapa bahagianya saya ketika saya mengetahui bahwa
saya diterima di perguruan tinggi dan program studi yang menjadi tujuan utama
saya. Satu hal yang membuat saya lebih bahagia lagi ketika saya melihat tangis
bahagia dari ibu saya. Saya kini mulai yakin bahwa semua ini tak kan terjadi
tanpa do’a dari orang tua terutama ibu serta kehendak dari Allah SWT. Sejak
saat itu saya berjanji pada diri saya bahwa saya akan membuat orang tua saya
bangga dan saya akan terus berusaha agar saya dapat menjadi guru SD yang mampu
memberikan peranan yang baik dalam memajukan pendidikan di Indonesia terutama
bagi siswa Sekolah Dasar.
Nama : SITI ROFIKOH
NIM : 120210204111
Saya
dilahirkan di salah satu kota,yang mana kota itu adalah kota paling ujung timur
di pulau Jawa. Bagiku hidup itu adalah perjuangan dan pengorbanan,karena jika
tanpa perjuangan dan pengorbanan hidup itu takkan berarti.Cerita ini adalah
salah satu bentuk kecil sebuah perjuanganku. Sebelum saya belajar di perguruan
tinggi ini saya belajar disalah satu SMA yang jarak dari rumah saya sangat
jauh.Setiap jam 06.00 saya berangkat dari rumah dengan sepeda motor,dan pulang
jam 14.00.Itulah rutinitas sehari-hari
saya dan tak jarang pula ban sepeda motor saya bocor dalam perjalanan
berangkat maupun pulang sekolah hingga saya harus menuntun sepeda motor untuk
mencari sebuah bengkel.Entah berapa puluh kali saya menemui sebuah kejadian
yang harus melatih kesabaran.Dan selama tiga tahun saya bolak balik demi sebuah
ilmu yang saya timba dari sekolah saya tercinta.
Waktu
akhir kelas tiga setelah ujian nasional,hati saya bingung tak karuan,di hati
yang paling dalam saya ingin sekali kuliah,dan saat itu saya berpikir dimanapun
saya mau untuk kuliah yang penting cita-citaku terwujud. Pada waktu itu temanku
ada yang memberikan informasi ada kuliah gratis, fifty-fifty saya
mempercayainya dan kemudian guru sayalah yang meyakini hati untuk melanjutkan
belajar. Dan akhirnya saya mendaftar SNMPTN di perguruan tinggi yang saya
idamkan dan jurusan atau program studi yang saya impikan pula. Kenapa saya
memimpikan PGSD karena saya berfikir guru SD itu unik dan cerdas,karena guru SD
menguasai banyak bidang mata pelajaran,nah itulah yang membuat saya tertarik
dengan PGSD. Setelah saya mendaftar saya mengisi hari-hari saya dengan mempelajari
buku SNMPTN,buku itupun hadiah dari juara 1 tryout UN saya sewaktu kelas tiga.
Selain itu saya berdo’a dan terus berdo’a supaya terkabul harapan-harapan saya.
Dan hari
itupun telah datang,dimana waktu itu saya meneteskan air mata bahagia saya, saya
diterima di perguruan tinggi dan program studi yang saya impikan. Sebelumnya
saya sempat takut karena begitu banyaknya saingan-saingan yang mungkin lebih
hebat dari pada saya. Tapi Allah telah mengabulkan do’a-do’a saya. Inilah
cerita saya, ini salah satu motto saya “kesalahan terbesar yang dapat dibuat
oleh seseorang adalah tidak melakukan apa-apa”.
PUTRI MULIYANI RAHMA SARI
(120210204098)
Saya lulus
SMP pada tahun 2009. Dan saya melanjutkan pendidikan saya ke SMA favorit saya.
Sempat ada kendala ketika saya ingin mendaftar disana. Ada simpang siur tanggal
akhir pendaftaran di SMA favorit saya. Akhirnya pagi sekitar jam setengah tujuh
saya menanyakan kepastian tanggal itu kepada salah seorang teman yang kebetulan
tetangganya juga mendaftar ke SMA yang saya tuju. Betapa kagetnya ketika hari
dimana saya bertanya adalah hari terakhir pendaftaran yang ditutup pada jam 11
siang.
Kemudian
saya menelefon ayah dan memberitahukan kabar ini. Saat itu ayah sedang
mengajar. Lalu beliau meminta izin kepada kepala sekolah tempatnya mengajar
untuk diizinkan mengantar saya kesana karena jarak rumah dengan SMA favorit
saya lumayan jauh. Beruntung ayah diizinkan. Ayah segera menjemput saya di
rumah. Saya telah menyiapkan persyaratan – persyaratan yang dibutuhkan untuk
mendaftar. Jadi ketika ayah sampai, tidak butuh waktu lama untuk berangkat.
Ayah pun datang dan sekitar jam 07.30 kami segera berangkat.
Akhirnya
kami sampai di SMA setelah 45 menit perjalanan. Saya segera menyerahkan
persyaratan yang dibutuhkan. Panitiapun mengeceknya dan alhamdulillah saya
memenuhi persyaratan. Saya dan ayahpun pulang ke rumah dengan lega. Lega karena
belum telat mendaftar dan lega karena lolos seleksi persyaratan. Hari demi
haripun berlalu, saya dan ayah kembali berangkat menuju SMA favorit saya. Saya
akan mengikuti seleksi tahap kedua. Seleksi kedua yaitu tes mata pelajaran.
Setelah selesai mengerjakan soal soal tes itu, kamipun pulang. Keesokan harinya
kami kembali ke SMA. Kali ini seleksi ketiga. Seleksi itu yaitu wawancara
bahasa inggris untuk calon peserta didik dan wawancara wali murid dalam bahasa
indonesia. Setelah sampai, saya dan ayah segera menuju ruang tempat tes
dilaksanakan. Sayapun dipanggil untuk wawancara dan ayah menunggu diluar.
Pertanyaan demi pertanyaan bisa saya jawab dengan cukup memuaskan. Setelah
selesai saya keluar dan segera menuju ruang tes berikutnya bersama ayah.
Tibalah giliran kami. Pada wawancara itu, ayah ditanya oleh panitia “mengapa
anda ingin menyekolahkan anak anda disini?”.
Ayahpun menjawabnya secara langsung dan dengan penuh wibawa. Saya tak
menyangka begitu besar harapan ayah kepada saya agar saya menjadi orang yang
berguna untuk semuanya. Dan saya hanya memandang ayah semabari berkata dalam
hati “terimakasih ayah”. Setelah selesai, kami keluar dan saya memeluk ayah.
Ayahpun membalasnya dengan mencium kening saya. Setelah itu kami pulang. Betapa
leganya hati ini setelah menjalani serangkaian seleksi yang panjang namun tetap
saja masih deg degan menunggu pengumuman.
Hari demi
hari berlalu, tibalah saat pengumuman. Saat pengumuman itu, saya tidak bisa
datang ke SMA karena sedang sakit. Jadi yang datang untuk melihat pengumuman
itu adalah orang tua saya. Ayah dan umi mencari nama saya di papan pengumuman
tersebut. Namun nama saya tidak ada. Bahkan sampai tiga kali mencari, nama saya
tetap tidak ada. Ketika mereka mau pulang, ternyata teman saya menyapa orang
tua saya. Dan orang tua saya menyambut hangat. Orang tua saya mengatakan bahwa
saya tidak lolos. Namun kata teman saya, saya lolos. Bahkan ada di urutan 53
dari 288 siswa yang diterima. Orang tua saya segera mengeceknya dan ternyata
benar. Ayah segera menelefon dan memberikan kabar baik ini kepada saya. Saya
senang sekali. Alhamdulillah.
Karena
jarak rumah yang cukup jauh, sayapun diwajibkan kos di daerah dekat sekolah.
Alhamdulillah saya mendapatkan kos-kosan yang sesuai kriteria. Pada hari
pertama kos, saya diantar orangtua saya. Hati saya sebenarnya tidak ingin kos.
Namun bagaimana lagi. Saya tidak mungkin pulang pergi dari sekolah ke rumah dan
sebaliknya. Jaraknya cukup jauh dan pasti lelah. Akhirnya saya beradaptasi di
kosan meskipun pada awalnya saya menangis.
Keesokannya
saya sudah harus masuk sekolah untuk MOS. Saat MOS itu saya berkenalan dengan
teman baru. Mereka sangat ramah. Setelah MOS usai, tibalah hari dimana KBM
dimulai. Saya berada di kelas X4. Teman dengan berbagai tipe ada disini. Dari
yang pendiam, pemarah, jahil, riang, lucu semua ada disini. Dan menurut saya
mereka semua baik.
Setahun
saja menjalani hari sebagai siswi kelas X bersama mereka. Tak terasa sudah
harus berpisah ketika kenaikan kelas XI. Alhamdulillah saya masuk program IPA
seperti harapan saya. Dengan adanya pengkhususan program itu akhirnya kami
berisah. Ada yang masuk IPA dan ada yang masuk IPS. Kami semua berpencar kelas.
Dan saya masuk di kelas XI IPA 1 yang berjulukan ELSANO (ELf SAins uNO) .
Teman-teman di kelas inipun sangat baik juga. Mereka mau membantu satu sama
lain dikala sedang kesulitan. Mereka tidak membeda-bedakan teman. Pada akhir
kemaikan kelas. Kami mengikuti study tour ke Jogja-Bandung selama seminggu.
Kami menikmatinya dengan bahagia.
Kenaikan
kelaspun tiba. Kembali saya akan berpisah dengan teman teman. Saya masuk kelas
XII IPA 3 atau D'patrick (Dua belas iPa Tiga Rame dan nyentrICK). Kami sangat
menikmati hari kami sebagai siswa tertinggi SMA. Kami saling mengisi dan
membantu ketika ada yang tak mengerti penjelasan guru ataupun tidak bisa
mngerjakan soal. Kami bimbingan pagi yaitu jam 5 pagi untuk menyiapkan diri
menghadapi UN.
UNpun
datang, kami mengerjakan soal dengan baik. Kami ingin lulus dan mendapatkan
nilai baik. UN di gelar selama empat hari. Saat hari terakhir usai. Kami lega
sekaligus harap harap cemas menunggu hasilnya. Pada saat menunggu itu, kami
mempersiapkan mental dan diri untuk mengikuti SNMPTN meskipun pengumuman UN
belum keluar.
Hasil
UNpun diumumkan dan SMA saya lulus 100%. Betapa senangnya semuanya lulus. Kini
tinggal bimbingan untuk SNPTN dan persiapan wisuda. Saya bimbingan SNMPTN di
salah satu lembaga bimbingan di Jember dan sayapun kos di jember juga. Saya
belajar dengan sungguh-sungguh karena saya langsung mengambil program IPS. Dua
minggu bimbingan saya harus izin pulang untuk mengikuti wisuda. Ada rasa senang
bercampur sedih saat itu. Senang kita bisa lulus dan sedih karena harus
berpisah dengan teman-teman. Namun bagaimana lagi.
Setelah
wisuda usai, esoknya saya kembali ke jember untuk melanjutkan bimbingan. Saya
benar-benar bersungguh sungguh dalam bimbingan itu hingga saat hari SNMPTN itu
datang. Saya mengerjakan setiap butir soal dengan hati hati. Dua hari SNMPTN
digelar dan saya mengikutinya. Saya berharap saya diterima di pilihan saya.
Minggupun
berlalu dan akhirnya pengumuman itu keluar. Alhamdulillah saya diterima di
pilihan kedua saya yaitu di Universitas Jember prodi PGSD. Saya dan orang tua
saya sangat bersyukur untuk itu. Sayapun datang saat daftar ulang di PKM
diantar oleh kedua orangtua saya. Meski berdesak-desakan tapi saya tidak
berkeberatan. Saya sabar mengikutinya hingga tiba giliran saya dan selesai
daftar ulang. Sepulang dari daftar ulang saya dan orangtua mencari kosan untuk
saya tinggal di Jember. Tak lama, sayapun mendapatkan kos yang sesuai kriteria.
Lalu, Beberapa hari kemudian saya mengisi student plan dan KRS. Dalam hati,
saya berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat, teman-teman yang baik, dan
mampu beradaptasi di Jember. Dan akhirnya kehidupan saya sebagai mahasiswipun
dimulai J
Nama :
Ulqi Bahiroh
NIM :
120210204077
Background sebuah Keberhasilan
Tahun
2009, aku diterima di sebuah SMAN yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Aku
harus berangkat lebih pagi dari biasanya, karena aku pergi ke sekolah menggunakan
mobil umum yang berwarna kuning alias lin. Maklum, aku masih belum bisa
mengendarai sepeda motor. hehehehehe...
Aku
senang, bahagia, dan bersyukur bisa bersekolah disana. Begitu banyak masa nano – nano yang aku alami. Aku bertekad
dalam hati, aku harus bisa menjadi seseorang yang lebih baik lagi dari kemarin.
Aku harus bisa selalu memberikan yang terbaik buat ortu, guru – guru, sahabat –
sahabat, teman, dan semua orang yang
sayang padaku. Aku harus bisa membuat mereka bangga akan kehadiranku. Mungkin,
salah satu caranya yaitu menjadi bintang kelas.
Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk menjadi bintang kelas. Salah satunya adalah
caraku ini. Aku gak suka sama yang namanya belajar terus – terusan tanpa henti,
sampai – sampai lupa waktu untuk menyegarkan diri. Menurutku, setiap orang itu
berhak untuk membahagiakan dirinya dengan cara yang tepat tentunya. Jangan
membahagiakan diri dengan narkoba, seks bebas, pergaulan yang liar, dan hal
lain yang merugikan. Kebahagiaan itu adalah saat dimana hati kita merasa sejuk,
damai, dan tentram. Kebahagiaan itu juga saat dimana kita tidak ingin menukar
moment itu dengan apapun termasuk uang. Waduch..... kok malah ngomongin
kebahagiaan? Maaf, sampai lupa mau kasih tau caraku buat jadi bintang kelas.
Langsung saja dech...
Caraku
untuk menjadi bintang kelas yaitu, aku tidak perlu belajar lama – lama di rumah
setelah pulang Sekolah. Aku hanya perlu berkonsentrasi dan menyimak sungguh –
sungguh apa yang diterangkan Guru saat pelajaran dan membuat catatan corat –
coret tentang materi yang diajarkan serta bertanya jika ada materi yang tidak
aku mengerti dan bersikap aktif di kelas. Anggaplah Guru sebagai sahabat,
jangan takut pada Guru, tapi hormati dan hargai Guru sebagai pelita dalam
ketidaktahuan kita. Sepulang Sekolah yang aku lakukan yaitu makan dan
istirahat. Aku tidak mencontoh temanku yang sepulang Sekolah lantas langsung
belajar, sehingga melupakan otak dan tubuhnya untuk istirahat dulu. Aku belajar
di rumah pada malam hari, itupun tidak lama. Kira – kira satu jam. Waktu satu
jam itu, harus dimanfaatkan secara optimal. Biasanya, aku gunakan untuk
menyalin catatan corat – coret menjadi catatan yang lebih rapi dan menjawab
soal – soal latihan. Bagiku tidak perlu lama belajar dirumah, walau waktunya
sebentar tapi kita memanfaatkannya secara optimal, insyaallah hasilnya akan
memuaskan. Lagi pula sudah cukup banyak waktu yang kita habiskan di Sekolah
untuk belajar, kira - kira 7 jam. Jadi, aku tidak mau setengah 24 jam yang
kumiliki hanya berisi rumus dan soal – soal Kimia, Matematika, Fisika, dll yang
kadang malah membuat pusing sendiri. Yang terpenting, saat Guru menerangkan
kita jangan ngomong sendiri dan melamun. Kita harus berkonsentrasi pada apa
yang Guru terangankan. Di rumahpun, kita harus memanfaatkan waktu belajar yang
sedikit itu dengan optimal, artinya jangan belajar sambil nonton TV,
facebookan, Twitteran, smsan, dan hal lain yang mengganggu konsentrasi belajar
kita. Ada beberapa hal penting lain yang menjadi pendamping jika ingin menjadi
lebih baih, yaitu membina hubungan baik dengan orang lain. Jadilah pohon yang
meneduhkan untuk orang lain, jangan jadi api yang bisa menghanguskan orang
lain. Yang terpenting lagi dari kesuksessan seseorang itu adalah doa, jika kita
adalah manusia yang beragama, maka lakukanlah kewajibanmu sebagai hambaNya.
Agar doa dan keinginan kita dikabulkan oleh Allah SWT. Ikhtiar dan bertawakkal.
Alhamdulillah, dengan apa yang telah aku lakukan, aku bisa mendapat peringkat
di kelas. Alhamdulillah. Aku menjadi lebih semangat lagi untuk semester –
semester depan memperoleh peringkat lagi.
Detik
demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu,
bulan demi bulan, semester demi semester, dan tahun demi tahun telah terlewati.
Tepat pada tanggal 26 Mei 2012, aku dinyatakan LULUS dari SMA. Aku bahagia dan
bersyukur, alhamdulillah. Tapi, perjuangan tetap berlanjut. Kini justru aral
akan semakin merintang. Aku harus berusaha untuk dapat lolos SNMPTN. Aku
membeli buku – buku latihan SNMPTN, belajar dengan sungguh – sungguh, berpuasa,
dan berdoa agar aku sukses menghadapi SNMPTN. Prodi pertama yang aku pilih
adalah PGSD. Aku tanamkan dalam diriku untuk selalu memberikan yang terbaik.
Jika aku gagal dalam SNMPTN ini, kemungkinan aku masih harus menunggu 1 tahun
lagi untuk mengikuti SNMPTN lagi. Jadi, aku benar – benar niat untuk bekerja
keras dalam belajar. Alhamdulillah, aku lulus SNMPTN diprodi yang memang aku
inginkan, PGSD.
Kiranya
itu saja yang dapat saya bagikan kepada para pembaca, semoga apa yang sedikit
dari saya ini bisa bermanfaat besar bagi para pembaca. Background dari sebuah
keberhasilan yaitu, jika kita yakin pada kemampuan kita dan mengusahakan yang
terbaik yang kita bisa, insyaallah tidak ada sesuatu yang mustahil untuk kita
capai. Dan percayalah, bahwa apa yang Allah SWT berikan kepada kita, adalah hal
yang terindah dan terbaik buat hidup kita.
Nama :Nur
Khikmalasari
NIM :120210204071
Saya seorang anak yang terlahir dari
sebuah pulau teridah di Indonesia,pulau yang menjadi tujuan utama para penikmat
panorama indah alam,pulau tempat dimana orang ingin meelihat keindahan hayati
yang hakiki,yaitu Bali.Delapan belas tahun saya berdidikasih di pulau indah
ini,mempelajari banyak hal tentang kehidupan masayarakat dan budayanya.besar di
desa sederhana yang menjadi pusat perkembangan industry pemberdaya.Saya
dilahirkan oleh seorang ibu yang sangat berjiwa lapang,dan di didik oleh
seorang ayah yang sangat disiplin.saya adalah putri pertama dari tiga
bersaudara,dan adik-adik saya juga perempuan semua,tapi kita putri-putri yang
kuat.Masa kecil saya saya habiskan di Bali bersama teman-teman yang sangat
baik.Hobi saya adalah membaca dan mendengarkan music bahkan bernyanyi dua hal
yang sering saya lakukan,cita-cita saya menjadi seorang guru yang benar-benar
mendidikasihkan seluruhnya untuk tujuan pembangunan di Indonesia,seorang guru
yang di cintai murid-muridnya.Sekilas saya akan menceritakan bagaimana
perjalanan pendidikan saya di Esay ini,bagaimana saya mengukir prestasi dan
pengalaman-pengalaman saya hingga saya sekarang di perguruan tinggi negri ini
di kampus perjuanagan ini.
Di awali sejak saya masih duduk di
taman kanak-kanak ,bisa dibayangkan bagaimana taman kanak-kanak disana banyak
teman-teman kecil,permainan,dan lagu-lagu anak-anak.kemudian dilanjutkan ke
jenjang Sekolah Dasar,selama enam tahun saya jalani dengan baik dan mendapatkan
teman-teman terbaik,setelah itu saya lanjutkan ke SMP selama tiga tahun dengan
baik pula.dan selanjutnya saya mengenyam pendidikan di Sebuah sekolah setingkat
SMA yaitu di Madrasah Aliyah Negri,dan disinilah dimulai perjuangan saya dan
tekad untuk menjadi seorang mahasiswa yang akan membawa saya kepada cita-cita
saya.Sejak kelas satu SMA saya sudah mulai serius belajar karna saya termasuk
siswa yang terseleksi masuk di kelas unggulan,pada tengah semester kelas
sepuluh sekolah saya mengadakan rolling class dimana jika ada murid yang tidak
dapat menyesuaikan diri dengan pelajaran dan tidak mendapatkan nilai yang
terbaik di kompetisi dalam kelas mereka akan turun tingkat kelas, seperti jika
ada murid yang awalnya berada di kelas sepuluh satu maka akan diturunkan ke sepuluh dua dan akan
disesuaikan dengan kemampuannya.begitu juga sebaliknya,akan tetapi saya masih
biasa mempertahankan prestasi saya di kelas unggulan tersebut dengan harapan nantinya
saya akan bisa mengukir prestasi sebaik mungkin.kemudian setelah di kelas
sepuluh saya naik ke kelas sebelas,seperti yang kita ketahui ketika kita naik
kekelas sebelas kita sudah mulai mengambil jurusan sesuai dengan keinginan dan
kemampuan kita,pada saat itu di sekolah saya ada empat jurusan yang dapat
dipilih oleh murid yaitu IPA,IPS,BAHASA,dan AGAMA.saya sendiri mempunyai dua
pilihan jurusan yaitu IPA dan IPS,saya sudah dapat memilih dengan yakin untuk
memilih IPS karena saya adalah seorang yang berjiwa social,saya sangat tertarik
dengan hal-hal yang berkaitan dengan social baik itu manusianya maupun
lingkungannya beserta kelakuannya.singkat cerita saya sangat menikmati pilihan
jurusan saya tersebut dengan senang hati tiba saya naik ke tingkat kelas
selanjutnya yaitu kelas dua belas kelas final untuk sekolah setingkat
SMA,tengah semester sudah gencar-gencar mengenai UN(Ujian Nasional)hari-hari
yang saya lewati bergelut soal-soal dan buku-buku mengenai prediksi
soal-soal,memang sangat melelahkan tapi demi nilai kelulusan yang memuaskan.dan
disela-sela persiapan UN sudah terdengar mengenai pendidikan lanjutan ke jejang
yang lebih tinggi yaitu masuk keperguruan tinggi.dan tekad saya adalah saya
harus masuk di perguruan tinggi negri,hal ini sudah saya fikirkan dan
koordinasikan kepada kedua orang tua saya.dan obsesi terbesar saya adalah masuk
ke perguruan tinggi negri dan menjadi seorang guru teladan.Kemudian Pengumuman
kelulusan pun sudah mulai membuat jantung saya hampir berhenti,dengan segala
perjuangan saya belajar demi nilai UN
terbaik akhirnya terwujud juga,saya lulus dengan nilai yang memuaskan
tentunya ini juga disertai engan doa-doa yang tak pernah terhenti saya
panjatkan kepadaNYA.Setelah lulus dari SMA saya mempunyai tekad kuat untuk
mencari universitas terbaik di kota Jember, alasan utama saya adalah ingin
mendapatkan pengalaman yang lebih di bandingkan saat saya mengenyam pendidikan
dan pengalaman di Bali.dan alasan lainnya adalah agar saya jauh lebih dekat
dengan keluarga dari ayah saya yang ada di Jember,karena tidak adil rasanya
jika saya hanya dekat dengan keluarga dari ibu saya yang ada di Bali.Singkat
cerita pada saat di SMA nilai rapor saya dan teman teman kelas dua belas di
serahkan ke pusat untuk menentukan peringkat dari pusat yang tujuannya sebagai
penunjang untuk saya dan teman teman masuk di perguruan tinggi negri yang di
inginkan melalui jalur SNMPTN UNDANGAN,saya sangat senang karena hasil dari
penyerahan nilai rapor tersebut saya mendapatkan peringakat ke enam dari
keseluruhan murid yang IPS di sekolah saya,yang ada di fikiran saya adalah saya
optimis dapat masuk di Universitas Negri yang saya inginkan tanpa melalui
tes.dan di penjurusan dan pemilihan universitas saya memilih UNEJ sebagai
universitas yang saya tuju,padahal saya punya kesempatan untuk memilih dua
universitas negri, tapi tekad saya sudah kuat untuk mengenyam pendidikan di
UNEJ Jember dengan jurusan Pendidikan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada
saat itu.kemudian setelah saya menanti hasil pengumuman seleksi SNMPTN Jalur
UNDANGAN dengan penuh keyakinan akan diterima.Pada malam harinya saya
mendapatkan telefon dari seorang teman saya yang meminta nomor pendaftaran saya
beserta tanggal lahir untuk dilihat apakah saya diterima atau tidak di seleksi
tersebut,kemudian setelah di cek oleh teman saya ternyata saya gagal,pada saat
mendengar hal tersebut saya merasa pesimis saya merasa telah gagal.kemudian
saya bertanya dengan guru saya bagaimana cara lain untuk masuk ke perguruan
tinggi negri,guru saya menyarankan saya untuk mengikuti seleksi nasional yaitu
SNMPTN JALUR TULIS,lagi-lagi saya pesimis saya takut untuk mengahadapi
kompetiror sebanyak itu.apalagi hari itu adalah hari-hri terakhir untuk
pendaftaran online jalur tulis.kemudian dengan dorongan semangat dari orang
tua,sahabat dan teman dekat saya saya mulai bangkit dari pesimis
saya.Pendaftaran SNMPTN jalur Tes Tulis
itu saya mengmabil jurusan PGSD dan Manajemen,saya memilih PGSD karena
saya percaya jika kita dapat mendidik tunas termuda bangsa dengan baik maka masa
depan bangsa ini akan menjadi bangsa yang langka terhadap masalah-0masalah
social.Pendaftaran SNMPTN jalur tes tulis tersebut harus melalui bank
Mandiri,di kota saya tidak ada cabang dari bank Mandiri jadi saya harus ke
Denpasar untuk daftar dan mendapatkan nomor pendaftaran untuk Online,sedangkan
perjalanan ke kota Denpasar memakan waktu empat jam itupun jika belum terkena
macet,jadi saya memutuskan untuk pergi ke Bank Mandiri cabang Banyuangi bersama
paman saya,dan setelah saya mendapatkan nomor pendaftaran saya langsung pergi
ke warung internet tedekat untuk mencoba mendaftar akan tetapi ada saja cobaan
yang saya dapatkan,system computer untuk pendaftaran tersebut mengalami
gangguan,tapi Karena bantuan penjaga warnet akhirnya saya bisa mendaftar dan mendapatkan
kartu tes tersebut.setelah itu sambil menunggu hari untuk saya tes di jember
,saya mencoba mencari cari contoh contoh soal SNMPTN dan mengerjakannya,setiap
hari itu saya lakukan sampai tiba saatnya saya menjalani tes tulis di UNEJ,dua
hari saya menjalani tes tersebut dengan perasaan optimis dan pesimis,optimis
karena saya bisa mengerjakan soal-soalnya dengan tidak terlalu sullit dan
pesimis karena pesaing saya ribuan orang.tapi saya masih menyimpan semangat dan
senyum apabila saya diterima di UNEJ.saya sangat gugup dan takut ketika menunggu hasil dari
tes tersebut,biasanya pengumuman hasil snmptn tulis tersebut dapat dilihat di
internet atupun di Koran,hari yang ditunggu-tunggu pun tiba,saya mencoba
melihat di internet pengumuman hasil tes
tulis itu,namun system masihmengalami gangguan jadi saya mencoba pergi ke
tukang Koran untuk mencari cari pengumuman.Beberapa Koran terutama Jawa
Pos sudah saya lihat akan tetapi tidak
tercantum pengumuman dari universitas Jember,sya mencoba menunggu harian kompas
namun hariannya baru dating sekitar jam 10,kemudian saya kembali mencoba
melihat di lagi di internet dan sistemya sudah tidah mengalami gangguan
lagi,kemudian saya masukkan nomer pendaftran saya dan saya buka ,akhirnya
tertera diitu nama saya dengan jurusan yang saya harapkan yaitu PGSD dan ini
langkah awal saya untuk menjadi seorang pendidik.Setelah itu saya melakukan
registrasi pembayaran di UNEJ dengan penuh perjuangan,dimana saya langsung dari
Bali ken UNEJ membayar administrasi
denagan sangat letih,karena banyak langkah-langkah tes yang harus di jalani dan ini sangat
menguras tenaga saya,karena saya hingga malam hari berada di UNEJ.tapi inilah
awal dari perjuangan saya di kampus perjuangan.Kemudian setelah itu saya mulai
menjalani hari-hari saya di UNEJ dengan harapan saya akan menjadi seorang guru
yang mencintai dan di cintai murid-muridnya,memberikan nutrisi bagi tunas
termuda Bangsa Indonesia.
Nama : Dwi Andriyanti
NIM : 120210204125
Di suatu Minggu
pagi di tahun 1994, aku dilahirkan di suatu tempat praktek bidan dalam keadaan
sehat Wal Afiat. Aku tumbuh dalam bimbingan kedua orangtuaku sendiri, bapak
bekerja sebagai Pegawai untuk menafkahi keluarga sementara ibu tinggal di
rumah. Beberapa tahun kemudian, aku beranjak remaja tepatnya di tahun 2009, aku
mulai masuk SMK. Banyak hal-hal yang ku alami ketika masa-masa sekolah.
Ketika kelas 12
aku tidak terlalu mengerti tentang kuliah, aku juga sebenarnya tidak ada minat
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi karena orang tua terus meminta
dan memberi dukungan untuk melanjutkan kuliah, akhirnya aku mencari-cari info
soal perguruan tinggi. Karena saat sekolah aku memilih di SMK dengan jurusan
Akuntansi, maka aku pun ingin melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan yang
sama.
Aku ikut tes
SNMPTN Tulis dengan memilih jurusan Akuntansi di sebuah Universitas di Malang.
Saat yang lucu yaitu pada waktu santai di rumah, aku sedang menonton sebuah
film drama, dan karena terbawa suasana film maka aku pun menangis. Waktu itu
ibuku melihatku menangis, dan beliau mengira bahwa aku diterima di PTN itu.
Sampai-sampai beliau ikut menangis. Alangkah lucunya bukan, tapi ada rasa takut
kalau itu tak terjadi.
Dan akhirnya saat
itu pun tiba. Aku dinyatakan tidak lolos dalam tes SNMPTN. Mungkin karena
kurang belajar dan mungkin bukan rejekiku, aku gagal dalam tes tersebut. Sempat
merasa putus asa, tapi aku harus tetap berusaha. Sebenarnya dari dulu orang tua
ingin aku mengambil pendidikan, mereka ingin aku jadi seorang guru. Dari awal
aku sudah menolak, karena nantinya aku ingin bekerja di sebuah
perusahaan-perusahaan seperti di sinetron-sinetron di tv-tv itu.
Dan sejak saat
itu, sejak kegagalan itu, aku rasa mungkin pilihanku kurang tepat dengan
mengambil jurusan Akuntansi. Akhirnya karena merasa masih putus asa gara-gara
tidak lolos, lalu aku mencoba ikut tes ujian masuk di beberapa PTN. Dan
lucunya, aku mengambil jurusan pendidikan, karena merasa mungkin pilihan orang
tua adalah yang terbaik. Tetapi saat kukatakan aku daftar di Jember, orang tua
langsung tidsk setuju. Alasannya adalah JAUH!! Yaah, memang jauh, karena saat
itu yang aku pikirkan bukan tempat, tapi aku harus bisa masuk di salah satu
PTN. Setelah diberi dukungan oleh kakak, aku meyakinkan kedua orang tua kalau
mungkin di Jember adalah rejekiku. Akhirnya mereka mengijinkan untuk tes di
Jember.
Aku tidak kenal
siapa-siapa di Jember, datang ke Jember pun belum pernah sama sekali. Tapi aku
punya seorang teman yang sudah diterima SNMPTN Undangan di Unej. Aku meminta
bantuannya untuk mengantarkan aku ke Jember, dan alhamdulillah dia mau. Setelah
dari Jember aku langsung ke kota berikutnya untuk tes juga. Lalu lanjut ke kota
yang ketiga.
Dan saat itu,
saat hari jum’at, aku lihat pengumuman di web Unej. Alhamdulillah aku diterima
di jurusan PGSD. Ada rasa bahagia bercampur sedih. Bahagia karena diterima di
PTN ternama di Unej, dan juga sedih karena harus berpisah jauh dengan keluarga.
Tapi ini kenyataan yang harus aku hadapi. Dimanapun aku tinggal, aku harus
siap, karena niatku adalah untuk mencari ilmu.
Lalu aku
berangkat ke Jember bersama ibu untuk registrasi. Aku bersyukur mempunyai orang
tua seperti ibu. Ibu selalu menemaniku, walau saat itu aku belum dapat kost.
Lalu kami mencari-cari dan akhirnya mendapat sebuah kost di daerah dekat
kampus. Sebenarnya aku masih belum yakin dengan jurusan PGSD yang telah aku
ambil. Mungkin sebagian orang pernah merasa salah jurusan seperti yang aku
alami.Akan tetapi keluarga lagi yang memberi dukungan.
Mulai kuliah pada
tanggal 10 September 2012. Tapi setelah Kuliah mulai berjalan, dan saat itulah
aku baru merasa pas berada di jurusan PGSD. Membayangkan nantinya mengajar di
depan anak-anak SD yang lucu-lucu, merasa bangga mempunyai ilmu yang dapat
disalurkan, dan saat itulah aku mengetahui bahwa begitu mulianya menjadi
seorang guru. Tak ada lagi perasaan salah pilih jurusan. Karena sesuatu itu
akan terasa manfaatnya apabila kita bisa menikmatinya. Jadi aku nikmati saja
hidupku yang sekarang ini. Kuliah, berusaha semaksimal mungkin untuk
mendapatkan manfaat ilmu, dan bisa lulus dengan cepat agar segera memenuhi
keinginan orang tua untuk melihat anaknya menjadi seorang guru.
Nama : Farida Roudlotul Jannah
NIM : 120210204044
Aku
adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, jarak yang jauh yaitu 10 tahun antara aku
dan kakak – kakakku dan kejadian kehilangan adikku saat adikku masih kecil
membuat orang tuaku lebih sayang kepadaku. Hampir semua keinginanku dipenuhi,
tetapi aku kecewa kepada orang tuaku saat aku memasuki jenjang SMA, orang tuaku
tak mengijinkan aku memasuki sekolah SMA yang aku inginkan dengan alasan jarak
yang jauh dan kekhawatiran mereka kepadaku yang tak pernah jauh dari pandangan
orang tuaku. Akhirnya aku memasuki SMA yang jaraknya tidak jauh dari rumahku.
Tidak lebih dari 1 km jarak antara rumahku dan sekolahku. Awalnya aku tidak
sungguh – sungguh, tetapi aku berpikir sekolah itu sama saja, yang diajarkan
juga sama akhirnya aku jalani saja kehidupanku di sekolah tersebut.
Pada
waktu kelas XII SMA, banyak sekali kakak – kakak alumni yang datang ke
sekolahku mengenalkan kampus mereka, mereka saling membanggakan kampus mereka.
Awalnya aku ingin kuliah mengambil program studi TI di salah satu Universitas
yang berada di Malang karena aku sejak kecil saat senang berada didepan layar
komputer ataupun setiap waktu, tapi orang tuaku yang dalam dunia pendidikan
tidak mengijinkan aku memilih program studi tersebut dan orang tua ku tidak
suka bila aku kuliah di Malang.Mereka memberikan pilihan program studi yang
akhirnya akan menjadi seorang guru. Aku bimbang dengan pilihan orang tuaku,
karena aku seseorang yang tempramental, egois dan tidak bisa memberikan
penjelasan materi meskipun materi tersebut sudah aku mengerti. Aku berpikir
apakah aku bisa menjadi guru yang baik dengan aku yang seperti ini, karena saat
itu masih belum Ujian Nasional, akhirnya aku sejenak melupakan hal tersebut dan
fokus belajar.
Banyak
saran dan masukan dari keluarga, teman dan tetanggaku yang ditujukan kepadaku.
Akhirnya aku mengambil keputusan mengambil program studi PGSD yang ada di
Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan yang dimiliki Universitas Jember. Ibu dan
kakak – kakaku sempat kaget dengan keputusanku, karena jarak antara rumahku dan
Jember sangat jauh, 6 jam perjalanan bila di tempuh dengan kereta api,
sedangkan aku adalah anak bungsu yang tak pernah jauh dari pandangan
keluargaku. Awalnya orang tua ku tidak mengijinkan aku kuliah disana karena
jarak yang jauh,orang tua ku menyarankan aku kuliah di Surabaya tetapi aku
tidak menyukai keadaan yang ada di Surabaya, dan suatu hari ada kejadian aku
sakit setelah 2 hari berada di rumah saudaraku yang berada di Surabaya,
akhirnya orang tuaku memperbolehkan aku memilih Universitas yang berada di
Jember.
Karena
memang aku dari IPA, dan aku tidak bisa materi IPS seperti Geografi, Sosiologi,
Ekonomi dan Sejarah, aku kerja keras dan belajar dengan tekun untuk bisa
sedikit demi sedikit materi tersebut agar bisa menyelesaikan SNMPTN tulis
dengan lancar. Saat SNMPTM tulis di adakan, setiap pagi sebelum berangkat tes
dan setelah tes ibuku selalu menghubungiku, memotivasi aku di saat aku putus
asa hanya bisa mengerjakan soal hanya sedikit. Di suatu ketika aku menangis
saat di telepon orang tuaku karena aku takut mengecewakan orang tuaku kalau aku
gagal memasuki universitas negeri, tetapi ibuku tak pernah kehabisan kata –
kata untuk bisa membangkitkan semangatku, ibuku tak pernah memaksa aku harus
bisa memasuki universitas negeri, tetapi ibuku ingin aku memberikan yang
terbaik untuk ibuku. Ibuku selalu yakin aku bisa memasuki universitas negeri,
ibuku tak pernah membuatku putus asa dengan hasil pekerjaan SNMPTN tulis yang
aku kerjakan. Pada saat pengumuman tes SNMPTN tersebut, aku takut dan bingung
dengan hasil yang akan aku terima, apakah hasilnya akan mengecewakan ibuku atau
membuat ibuku bangga. Saat aku tahu aku diterima di Universitas Jember, aku
segera menemui ibuku dan aku bilang “Aku diterima”, ibuku langsung memelukku
erat dan menangis bahagia karena hasil kerja kerasku selama ini dan berkata
padaku “aku bangga padamu”. Aku sangat senang dengan peristiwa itu dan akan
selalu aku ingat peristiwa itu, itu adalah semangatku, motivasiku agar aku
bersemangat untuk meraih suksesku dimasa depan untuk ibukku.
Nama : Yuniar Silvia
NIM :
120210204021
Alhamdulillah
segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan saya banyak nikmat,
dari saya dilahirkan hingga saya dewasa dan tanpa kekurangan suatu apapun.
Saya
dilahirkan dari pasangan suami istri yang berasal dari desa Ambulu dan desa
Cangkring. Saya memiliki seorang kakak perempuan yang sudah bekerja.
Saya
berasal dari keluarga sederhana yang tinggal diwilayah desa Ambulu. Ayah saya
bekerja sebagai anggota Polri yang bertugas di Jenggawah.
Semasa
SMA saya tidak mengalami kendala yang terlalu berat, saat naik kekelas dua saya
menentukan untuk masuk jurusan IPS karena minat dan kemampuan saya dibidang
ilmu sosial. Diakhir masa sekolah, pihak sekolah mengumuman siapa saja yang
dapat mengikuti jalur undangan masuk perguruan tinggi. Salah satu dari
nama-nama tersebut adalah saya, saya bersyukur karena hasil belajar saya selama
ini membuahkan hasil.
Ujian
Nasional sudah diselenggarakan, selanjutnya saya harus merencanakan dan
menentukan langkah selanjutnya. Saya ingin membahagiakan orang tua, oleh karena
itu saya berusaha untuk dapat sekolah setinggi-tingginya agar dapat meraih
cita-cita. Namun saya memikirkan biaya yang harus ditanggung oleh orang tua
saya. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari harus putar otak terlebih dahulu
agar semua kebutuhan terpenuhi. Kemudian saya berpikir kembali, apakah saya mau
melanjutkan keperguruan tinggi atau tidak. Walaupun keadaan keuangan keluarga
seperti itu, orang tua saya tetap mendukung saya untuk melanjutkatkan sekolah
keperguruan tinggi, karena kesempatan masuk ke perguruan tinggi dengan jalur
undangan tidak akan datang dua kali dan mereka menyakinkan saya bahwa mereka
mampu membiayai pendidikan saya.
Sehingga,
pada akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan kesempatan itu. Saya daftar
masuk perguruan tinggi jalur undangan, saya memilih masuk keperguruan tinggi
Universitas Jember karena selain berada di Jember tempat saya tinggal, mutu
Universitas Jember juga telah dikenal dunia. Dan memilih Fakultas Keguruan dah
Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. Sesuai dengan minat dan cita-cita saya menjadi seorang guru
dan juga dukungan dari keluarga.
Setelah
pengumuman kelulusan SMA dan saya lulus, selanjutnya tiba pengumuman masuk
perguruan tinggi, dengan doa dan dukungan dari keluarga saya diterima di
perguruan tinggi Universitas Jember, saya sangat bersyukur. Kemudian saya
melakukan daftar ulang di gedung PKM, saat saya tiba ternyata antrian sudah
penuh saya harus susah payah, berdesak desakan dalam mengikuti tahap-tahap
daftar ulang.
Setelah
masuk, saya berpikir walaupun orang tua saya mampu membiayai saya kuliah, saya
tetap harus berusaha keras untuk bisa kuliah tanpa harus memberatkan orang tua
saya. Dengan belajar sungguh-sungguh agar dapat mendapatkan beasiswa prestasi.
Saya memohon maaf apabila terdapat
banyak kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan dalam tulisan saya ini.
Nama :
Linda Rahmawati
NIM :
120210204158
Rangkaian Perjalanan dalam Menempuh
Pendidikan
SMA
adalah masa – masa paling indah dan menyenangkan, karena pada masa SMA kita
mulai diajarkan bagaimana menjadi generasi penerus yang benar dan bertanggung
jawab. Di SMA, kami diajari untuk mengerti bagaimana cara berdiskusi,
mengontrol emosi dalam menyelesaikan suatu masalah bahkan sampai cara untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan. Saya beruntung bisa masuk sekolah negeri
yang terdiri dari berbagai macam agama, suku dan ras yang berbeda setelah
sebelumnya saya belajar di Madrasah Tsanawiyah swasta. Disekolah saya menjadi
mengerti tentang keragaman sifat dan watak manusia, perbedaan budaya, serta
kepercayaan yang beragam, sehingga kita bisa saling toleransi satu sama lain.
Disini
juga ada bermacam – macam ekskul yang beragam, dan yang saya pilih adalah
drumband. Dari latihan tiap minggu dan kirap keliling kota adalah hal yanng
menyenangkan. Melihat kerumunan orang berbaris dipinggir jalan menanti pasukan
drumband lewat adalah sesuatu yang berbeda. Dan saya yakin jika alunan nada –
nada dapat membuat seseorang menjadi senang, gembira, dan antusias.
Hari
– hari di SMA terasa begitu cepat berlalu. Semakin banyak hal yang kami dapat
yaitu berupa pembelajaran baru, maka tak terasa semakin cepat pula kami harus
mengakhiri kebersamaan kami di SMA melalui tahap pengujian, yaitu UAN dan UAS.
Dengan
inisiatif dari kepala sekolah agar bisa melihat semua anak didiknya lulus 100%,
kami dianjurkan untuk mengikuti bimbel. Awalnya tersiksa karena harus pulang
lebih lama, namun lama kelamaan menjadi terbiasa. Selain itu juga tak henti –
hentinya kami berdoa bersama agar dimudahkan jalannya. Sholat dhuha adalah
rutinitas yang dilakukan sebelum memulai pelajaran.
Dengan
usaha dan doa yang kami lakukan bersama – sama, alhamdulillah kami yang dulunya
masuk SMA bersama – sama akhirnya bisa keluar bersama – sama pula.
Alhamdulillah..
(Tak lupa
pula ucapan terimakasih yang tiada habisnya kepada kepala sekolah dan guru –
guru yang telah membantu dan membimbing kami semua secara sabar hingga kami
lulus seperti saat ini..)
Masa –
masa setelah SMA tepatnya setelah pengumuman kelulusan adalah saat kebimbangan,
dimana para remaja dilanda kegelisahan untuk lanjut sekolah, bekerja, ataupun
menikah. Begitu pula dengan saya, yang mana Alhamdulillah saya masih disadarkan
untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Ketika
liburan sekolah sempat terfikir untuk meninggalkan niat lanjut sekolah dan
kemudian menunda sampai satu tahun. Namun orangtua berpesan bahwa yang
terpenting yang dipandang dari seseorang itu bukan harta atau uang, melainkan
amal dan ilmu. Hal itulah yang kemudian mengurungkan niat saya untuk bekerja.
Karena
setelah ditelaah lebih dalam pesan orangtua itu benar adanya, yang dapat
dibuktikan pula dengan perintah Allah, “tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang
lahat”. Yang artinya bangku SMA bukan akhir dari ilmu yang harus saya cari.
Masih panjang jalan untuk menuntut ilmu, misalnya di perguruan tinggi, kemudian
lanjut pendidikan yang diterima di masyarakat (nonformal).
Dengan
berbekal dari doa restu orang tua akhirnya saya membulatkan tekad untuk
mendaftatr perguruan tinggi. SNMPTN undangan dicoba, namun tidak lulus. SNMPTN
tulis di coba, alhamdulillah lulus namun ada satu dan lain hal yang tidak
memunngkinkan jika hal tersebut saya ambil. Hingga akhirnya saya ikut tes yang
terakhir kalinya yaitu UM gel. – 1 dan
pasrah apabila tidak lulus maka saya kembali pada niat pertama yaitu menunda
kuliah untuk setahun.
Namun
alhamdulillah, mungkin Allah ingin saya menjadi orang yang dicita – citakan
orangtua saya dan agar dapat membahagiakan mereka. Karena hanya dengan jalan
inilah saya insyaallah dapat membalas jasa orangtua saya meskipun hanya bak segelintir
pasir di pesisir pantai.
Nama :
Ingga Aditya Pradana
NIM :
120210204065
Saya lulus
dari SMA pada tahun 2012. Saya lulus dari salah satu SMA yang ada di kota
Jember ini. SMA saya itu letaknya di pinggiran kota, tapi walaupun letaknya di pinggiran
kota, prestasi yang diraihnya tidak kalah dengan SMA-SMA yang letaknya ada di
tengah kota. Buktinya saja pada tahun kemaren ada salah satu siswanya yang
lolos OSN tingkat Nasional.Selain itu salah satu prestasi yang diraih SMA saya
ini adalah menjadi juara 2 lomba cerdas-cermat 4 pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara tingkat propinsi, dan yang paling membagakan bagi saya adalah karena
saya ikut ambil bagian dalam kontingen yang mewakili SMA saya itu dalam acara
tersebut. Acara cerdas-cermat itu bukan acara yang maen-maen lho! Soalnya acara
itu juga disiarkan disalah satu TV nasional, yaitu TVRI. Dan itu menjadi hal
yang paling berkesan untuk saya.
Singkat
cerita, ketika saya lulus sebenarnya saya bingung mau ambil jurusan apa dan mau
ambil di Universitas mana. Niat awalku sebenarnya saya ingin ambil manajemen,
karena cita-cita saya ingin menjadi bisnisman. Dan keinginan saya, saya ingin
mengambil jurusan manajemen itu di luar kota, agar bias merasakan sensasi hidup
di luar kota. Sebenarnya orang tua setuju-setuju saja, namun walaupun beliau
setuju, beliau juga selalu member arahan
kemana seharusnya saya melangkah. Beliau ingin saya masuk di jurusan PGSD dan
beliau ingin saya kuliah di Universitas yang ada di dalam kota, agar bias
pulang setiap waktu. Pada awalnya, saya masih tidak mau untuk PGSD, dan saya
masih bertahan ingin masuk kemanajemen saja. Namun karena arahan beliau yang
sering beliau berikan dan akhirnya saya mau.Pertimbangan saya kenapa saya mau
itu karena beliau berkata bahwa nasib guru itu akan lebih terjamin dari pada
nasib bisnisman. Oleh karena itu pada
akhirnya saya mau. Namun keputusan saya ini tidak mengakhiri kebingungan saya,
timbul satu kebingungan lagi, yaitu masalah SNMPTN. Kenapa saya bias bingung?
Itu karena saya lulus dari progam IPA, sedangkan jurusan yang akan saya ambil
yakni PGSD itu ada dalam jurusan IPS. Jika seperti itu otomatis saya tidak bias
ambil jurusan PGSD, karena jurusan IPA tidak boleh ambil jurusan IPS, kecuali
pada SNMPTN itu saya harus ambil IPC. Dan akhirnya saya harus pilih IPC. Sekarang persoalannya adalah ketika
memilih IPC, maka kita harus mengerjakan 2 paket soal, yakni paket soal
IPA dan paket soal IPS. Untuk paket soal
IPA saya kira tidak ada masalah, karena
saya berasal dari jurusan IPA. Yang jadi masalah adalah paket soal IPS itu.
Saya cemas, saya berpikir apakah saya
bias mengerjakan soal paket IPS itu,
sedang saya tidak pernah mempelajari materi IPS, karena saya dari
jurusan IPA. Pada akhirnya saya putuskan untuk membeli buku prediksi soal
SNMPTN yang paket IPS itu. Saya beli buku itu seminggu sebelum hari H
SNMPTN, dan buku itu hanya saya baca 2 kali, yakni pada saat setelah beli buku
itu dan malam hari sebelum hari H SNMPTN itu. Ketika hari SNMPTN itu tiba, saya
mengerjakan dengan ilmu alakadarnya yang
saya miliki. Sebenarnya saya juga pesimis bias lolos SNMPTN dengan kemampuan seperti itu, namun ternyata
ALLAH berkehendak lain, di hari pengumuman itu ternyata saya masuk jurusan yang
saya incar itu, yakni PGSD. Saya juga
heran kenapa saya bias masuk, padahal
persiapan juga kurang cukup? Tapi saya mempunyai pikiran mungkin saya bias
lolos dan masuk jurusan PGSD ini karena
pilihan ini telah diridhoi kedua orang tua saya. Kan apapun yang diridhoi
orang tua pasti diridhoi oleh ALLAH, mangkanya saya bias masuk jurusan ini dan
hingga sekarang saya bias sangat enjoy dan menikmati kuliah saya ini. Dari situ
bias disimpulkan bahwa sesuatu yang diridhoi orang tua itu pasti akan mudah
tercapai, oleh karena itu lakukanlah
apa-apa yang diridhoi orang tuamu agar kamu mudah dalam menjalani semua urusan
Nama :
Karina Aprilia Anugrah Sari
NIM :120110204146
Sebuah
kebahagiaan tersendiri bagi saya bisa menimba ilmu di Universitas
Jember,walaupun melalui jalur yang dianggap jalur paling rendah yaitu jalur UM.
Alasan mengapa saya tidak dierima
melalui jalur bidik misi dan SNMPTN karena kurangnya informasi yang saya
dapat, sehingga saya tidak mengikuti tes tersebut. Meski begitu saya bersukur
masih diberi kesempatan masuk di Universitas Jember,sebab banyak teman-teman
saya yang mengikuti semua tes masuk UNEJ namun tidak diterima,padahal jika
dibanding dengan kemampuan saya dengan teman-teman saya lebih pintar dari saya.
Itulah kehendak Tuhan,apabila sebuah rencana 99% sudah kita yakini benar dan terjadi,
namun 1% Tuhan tidak berkehendak maka tidak akan terjadi. Maka dari itu saya
tidak pernah berkecil hati menghadapi semua resiko yang terjadi. Diterimanya
saya di UNEJ ialah suatu kehendak Allah yang tidak pernah terduga. Mungkin ada
maksud tertentu Tuhan memberi saya kesempatan saya masuk UNEJ. Dari situlah
timbul pemikiran dari diri saya,jika
Tuhan memberi kesempatan saya untuk menimba ilmu di Unej, lalu apa yang
harus saya perbuat untuk tidak menyia-nyiakannya. Saat ini saya telah menjadi
mahasiswa,layaknya seorang mahasiswa harusnya saya mempunyai semangat yang
lebih besar dari anak SMA,melupakan tingkah laku buruk yang pernah dilakukan
dimasa SMA,menjadi lebih bijak dari sebelumnya,menjadi mandiri dalam segalanya
baik mandiri dalam berpakaian,mengatur keuangan. Sedikit demi sedikit perilaku
buruk dan perilaku yang tidak pantas dilakukan mahasiswa saya tinggalkan. Kunci
agar saya tidak lalai ialah menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab.
Disiplin dalam segala hal,belajar mulai dari hal kecil yaitu saya berusaha
tidak datang terlambat ke kampus,saya berusaha merutinkan sesuatu yaitu
sholat,mandi dan lain-lain. Tanggung jawab harus saya terapkan, saya selalu
ingat pada apa yang telah menjadi tanggung jawab saya sebagai mahasiswa dan
sekaligus sebagai umat islam tak lain ialah belajar dengan didukung dengan doa
serta sebagai orang islam saya berusaha untuk tidak melupakan sholat 5 waktu.
Mengapa saya mempunyai pemikiran begitu,karena saya sadar berapa banyaknya
biaya untuk masuk perguruan tinggi. Ingatlah siapa orang yang mengeluarkan
biaya tersebut,mengapa dengan dermawannya memberikan biaya sebanyak itu untuk
membiayai kita kuliyah,tak lain tujuannya ialah ingin anaknya bisa merasakan
menjadi orang pintar sehingga hidupnya kelak nyaman. Ketika teringat kedua orang tua saya yang membiayai
saya hingga merelakan sawahnya digadaikan. Meskipun kadang kita menjadi
mahasiswa dililit dengan kejenuhan dan rasa lelah karena tugas-tugas,semua itu
tak khan terasa berat jika dijalani dengan ikhlas dan sabar. Dan saya tidak
lupa bersikap percaya diri, berpikir bahwa jika orang lain pasti saya bisa
karena kita sama-sama mahasiswa yang mempunyai akal dan memiliki tujuan sama
yaitu mencari ilmu tanpa melihat siapa dia,warna kulit dan apa yang dikenakan.
NAMA : AMALIA CICI DWI PRATIWI
NIM :
120210204010
Pertama
masuk SMA aku tidak bisa menempati kelas favorit karena pada saat tes penentuan
kelas favorit aku tidak bisa mendapatkan nilai yang baik. Sungguh kasihan nasib
aku..hiks..hikss..
Aku
di tempatkan di kelas X-3. Kelas yang selalu ramai karena lebih banyak
laki-laki daripada perempuannya. Kelas yang sangat terkenal sebagai gerombolan
para pengacau. Kelas yang selalu membuat masalah. Semua gurupun merasa lelah
dan malas masuk kelas X-3 untuk mengajar. Mungkin karena siswa-siswi yang
berada di dalamnya adalah murid yang sangat susah di atur (termasuk juga aku)
hewheww..
Hari-hari
berlalu dan aku mempunyai banyak teman baru, bisa juga dikatakan sahabat baru.
Kelas aneh dan orang-orangnya juga aneh (bukan aku). Ada yang suka tidur
dikelas saat pelajaran. Ada juga yang sering bolos. Awalnya aku murid yang patuh dan tidak pernah melanggar
peraturan (itu sih cuma kataku), tetapi kali ini aku menjadi orang yang sangat
suka melanggar peraturan karena didikan dari para pengacau X-3.
Sabtu
saatnya berolahraga ria. Lebih enak memakai baju olahraga daripada seragam.
Lebih santai dan tidak ribet seperti saat memakai rok seragam. 90 menit berlalu
dan olahragapun selesai. Bel pergantian pelajaran berbunyi dan saatnya berganti
pakaian. Tetapi lain hal-nya dengan murid di kelas X-3. Kami melanggar itu dan
tetap memakai baju olahraga yang sudah tidak karuan baunya mengikuti pelajaran
fisika (sebut saja namanya pak Edy). P.Edy masuk kelas dan melongo melihat
anak-anak masih memakai pakaian olahraga. P.Edy berkata “Kalian mau ganti baju
atau memilih sampah yang berserakan di sekolah ini?”. Dengan serentak kami
menjawab “ pilih sampah pak..”(kenakalan remaja yang tak patut di contoh).
Semester
pertama usai dan nilai raporku anjlok se anjlok-anjloknya. Oh tuhan ini akibat
kenakalan dan kebodohan yang sering aku lakukan. Tujuh teman sekelasku di X-3
pindah ke kelas X-1 kelas favorit dambaanku. Nilaiku tak mampu membuatku masuk
kelas impian. Bapak dan ibu berceramah memberikan siraman rohani (ngomel-ngomel
maksudku) yang membuat semangatku untuk jadi orang nakal sirna.
Semester
dua dapat tujuh teman baru, pindahan dari kelas X-1. Dan ternyata eng ing
eng...ada someone (sebut saja R) yang aku suka sejak MOPD (Masa Orientasi
Peserata Didik baru). Tapi sayangnya si R tidak pernah meresponnya. Nyessek
banget.
Bertobat,
merubah sikap, tidak nakal, dan memperbaiki nilai yang hancur itulah yang harus
aku lakukan di semester dua ini, syukur kalau bisa masuk kelas favorit. Dengan
iming-imingan laptop dari bapak, aku tak pernah absen belajar dan akhirnya bisa
menjadi juara kelas dan bisa mendapatkan bangku di kelas favorit (XI IPA 1)
yeeee....
Perjuangan
di kelas favorit melelahkan otakku. Dari kelas yang semulanya santai di
X-3 dan sekarang berubah cara berfikir
untuk tetap bertahan di kelas favorit dan tidak terlempar ke kelas lain (malu
kalau terlempar, jadi orang terbuang). Orang-orang di kelas baruku sangat tidak
bersahabat. Kurang sosialisasi, semuanya berjuang sendiri, apa mungkin karena
mereka pintar yaa??. Kangen X-3. Kangen semua pengacau. Oh tuhan kelas ini
membuatku gerah.
Tidak
usah terlalu banyak bercerita kelas IPA 1, terlalu menyesakkan karena semuanya
menganggapku remeh. Tapi akhirnya nilaiku di urutan 22 dari 36 siswa. Dapat 22
susahnya minta ampun dan aku bersyukur tidak pindah kelas. Semester 2 nilai
raporku di urutan 17, sejak saat itu semuanya mulai menganggap keberadaanku.
Kelas XII tetap di IPA 1 dan aku berhasil masuk 10 besar dan mendapatkan SNMPTN
jalur undangan. Galau saat pengisian formulir jalur undangan. Mau masuk apa?
Mau jadi apa? Bakatku apa?. Tidak bisa menjawab dan akhirnya ibuku memberikan
usulan untuk jadi guru SD. PGSD menjadi pilihan utama dan kedua akutansi,
cita-cita sebenarnya ingin menjadi pegawai bank. Menjelang UAN selalu di
sibukkan dengan tugas ini itu. Sorenya selalu bimbingan belajar demi suksesnya
UAN. Dan akhirnya UAN sukses sesuai harapan karena lulus 100%. Masih galau
gara-gara kuliah. Mau jadi apa aku ini? Gak mungkin jadi ibu rumah tangga.
Sudah gak jaman.
“Males
ikut SNMPTN Jalur Tulis”, kata-kata itu selalu ada di otakku. Mikir lagi
setelah UAN selesai. Dan akhirnya guruku menawarkan PMDK di salah satu
Universitas Negeri lainnya. Aku di terima dan jalur undangan di Unej juga
lolos. Nah..loh..nambah deh galaunya, ampun!!! Setelah itu aku memutuskan untuk
tidak memilih Unej. Lebih mengejar cita-cita untuk jadi pegawai bank, tetapi
takdir ber kata lain. Entah karena apa akupun akhirnya memilih untuk masuk
Unej. Sekarang aku resmi menjadi anggota mahasiswi Universitas Jember. Tak ada
kata menyesal untuk ini karena ini adalah pilihanku dan terlambat untuk
berhenti. Semangat!!!
NAMA : INSAN HIDAYATHULLAH
NIM :
120210204142
Saya
bernama INSAN HIDAYATHULLAH. lulus SMA tahun 2012. Setelah lulus SMA saya
bingung ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dimana? Setelah bertanya-tanya ke
teman-teman,keluarga, dan kakak mereka semua menganjurkan saya untuk
melanjutkan ke Universitas Jember. Dan saya mencoba lewat ujian jalur undangan.
Tetapi saya gagal untuk melalui jalur tersebut.
Tetapi saya tidak patah semangat saya tetap berusaha walaupun saya tidak
lolos melalui jalur undangan tersebut. Saya melanjutkan dengan mengikuti ujian
tulis atau nama lainnya SNMPTN. Tetapi sebelum mengikuti ujian tersebut saya
mengikuti pembelajaran intensif di sebuah LBB di kota jember. Dengan mengikuti
selama 1 bulan di LBB tersebut. Di sana saya bertemu dengan teman dari luar
kota Jember yang juga mengikuti pembelajaran intensif. Yang gunanya ingin
mengikuti ujian tulis SNMPTN. Dengan semangatnya mereka mengikuti pembelajaran
ini. Setiap hari kami belajar...dan belajar....
selama 1 bulan full...agar bisa mengerjakan soal SNMPTN dengan mudah dan
lancar.
Sebulan
telah berlalu, tiba saatnya menunggu detik-detik menuju ujian tulis SNMPTN.
Tapi sebelum mengikuti ujian tersebut saya terlebih dahulu mendaftar ke bank
untuk membayar uang registrasi yang gunanya untuk mendaftar sebagai calon
peserta ujian SNMPTN. Di dalam mendaftar saya memilih Universitas Jember dan
memilih kelompok ujian IPC karena saya pas SMA jurusan IPA jadi kalau ingin
masuk ke prodi PGSD harus memilih program ujian IPC.tepat pada hari H saya
berangkat ke kampus dengan semangat juang yang tinggi untuk ujian tulis. Saya
mengikuti ujian tepatnya di gedung 1. Di dalam ruangan tersebut banyak sekali
para kompetitor saya yang juga ingin keterima di Universitas pilihan mereka.
Bel....berbunyi tanda ujian di mulai. Selama 3 jam mengerjakan ujian, dengan
hati-hati saya menjawab pertanyaan tersebut. Ujian tersebut berlangsung selama
2 hari. Setelah selesai ujian tinggal menunggu hasil ujian apakah saya keterima
atau tidak...
Lagi...lagi..... saya gagal dengan tes tulis
SNMPTN ini. Dengan tidak patah semangat saya mencoba kembali mengikuti Ujian
Lokal yang diadakan oleh Universitas Jember. Kembali saya belajar dengan tekun
agar bisa masuk ke Universitas Jember ini dan ingin masuk ke prodi PGSD. Sekitar 1 minggu dari pengumuman SNMPTN di
bukalah pendaftran Ujian Lokal UNEJ. Kembali saya mendaftar ke bank untuk
melakukan registrasi. Dan kali ini berhubung UNEJ tidak menyediakan kelompok
IPC akhirnya saya memilih kelompok ujian IPS. Tapi tak apalah karena saya
memang ingin masuk ke prodi PGSD dan itu sudah menjadi cita-cita saya yang
sejak dini ingin menjadi seorang guru.
Tibalah
pada hari ujian Lokal ini, dan dengan perasaan semangat saya berangkat
pagi-pagi sekali guna mencari ruangan dimana saya akan ujian. Akhirnya ruangan
ujian saya berada di gedung FISIP. Lagi...lagi....banyak sekali kompetitor saya
yang ingin masuk ke Universitas jember ini. Dengan tenang saya menjawab
soal-soal ujian ini dengan hati-hati.
Ujian ini hanya berlangsung selama sehari,
beda dengan ujian SNMPTN yang di ujikan selama 2 hari. Selesailah saya
mengerjakan semua soal ujian lokal ini. Selang beberapa hari tibalah pengumuman
hasil ujian lokal. Dengan hati yang deg-degan saya pergi ke warnet dan melihat
apakah saya lulus. Dan akhirnya saya keterima di Universitas Jember. Dengan
bertuliskan “ Selamat anda LULUS “ saya sangat senang dengan hasil kerja keras
saya yang tidak sia-sia. Walaupun melalui jalur Undangan dan ujian SNMPTN saya
tidak lulus, tapi tak apalah yang penting saya keterima di Universitas Jember
dan bisa masuk ke prodi PGSD ini meskipun melalui Ujian Lokal. Saya sangat
senang dan bangga bisa keterima di Universita Jember ini, dan juga keterima d
jurusan FKIP prodi PGSD yang memang saya idam-idam kan
Sejak
SMA. Itulah kisah perjuangan bagaimana akhirnya saya bisa keterima di PGSD.
Siapa aku?
Aku
adalah seorang anak yang di lahirkan di sebuah desa kecil, di mulai dari ibuku
dan ayahku memberiku nama. Saat itu pula terlintas sejuta harapan di hati
mereka untukku. Di dunia ini tidak ada orang tau yang mau melihat anaknya
susah, semuanya pasti ingin melihat anaknya kelak menjadi orang yang sukses
dan hidup sejahtera begitu pula orang
tuaku. Dengan senang hati mereka mendidikku, mengajariku tentang semua hal dari
yang paling mudah sampai tersulit sekalipun. Di sebuah yayasan kecil yang
berbasis kementerian agama yaitu raudhatul atfal, disitulah awal mula aku
menimba ilmu. Kemudian dilanjut di jenjang yang lebih tinggi yaitu madrasah
ibtidaiyah. Di usia ini aku lebih bisa berkonsentrasi dalam belajar buktinya
aku selalu bisa menjadi juara kelas. Karna setiap hari ibuku selalu ada waktu
untuk menemaniku belajar.
Setelah
tamat MI ayah menyarankan agar aku mau melanjutkan ke pondok tapi entah karna
apa aku selalu menolak. Akhirnya ayah tetap mendaftarkanku di sekolah yang berbasis
kementerian agama yaitu madrasah tsanawiyah. Karna sekolah yang di inginkan
ayahku tempatnya jauh dari rumahku yang berada di pedesaan, terpaksa aku harus
tinggal di kost. Saat itu aku masih belom siap mandiri, hampir setiap hari
nggak mau sekolah karna prngen pulang. Namun orang tuaku tidak pernah kehabisan
cara untuk membuatku betah di sekolah maupun di kost. Hampir setiap hari juga
ayah mengunjungiku. Namun karna banyak waktuku yang tersita untuk hal hal yang
tidak penting misalnya menangis karna tidak betah di sekolah maupun di kost
membuatku lupa akan belajar. Tidak jarang nilaiku yang merosot. Rasanya sedih
sekali karna tidak bisa lagi membanggakan orang tuaku. Namun mereka tidak
pernah menuntut lebih dariku.
Di
masa masa yang paling indah yaitu putih abu abu, sekali lagi aku juga menimba
ilmu di sekolah yang berbasis agama. Menjadi siswa yang berprestasi adalah
harapanku. Namun lagi lagi banyak godaan yang menggangguku. Karena di usia ini
adalah usia dimana remaja lebih senang menghabiskan waktunya untuk bersenang
senang dengan teman di bandingkan belajar di rumah. Sama halnya denganku, aku
lebih sering keluar dengan teman-teman daripada belajar, apalagi aku juga
tinggal di kost. Tentunya jarang mendapat perhatian dari orang tua. Meskipun
banyak nilaiku yang tidak sesuai dengan harapanku, ayah ibuku tidak pernah
terlihat kecewa olehku. Akhirnya saat saat yang paling menegangkanpun tiba.
Saat dimana kita harus melewati yang namanya ujian dan melanjutkan di perguruan
tinggi yang akan menentukan dimana dan seperti apa masa depan kita.
Saat
itu sebenarnya aku ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan mengambil jurusan
psikologi, karna aku ingin menjadi seorang psikolog. Tetapi ayah ibuku tidak
menghendaki aku mengambil jurusan tersebut. Karna mereka adalah seorang guru.
Tentunya mereka menginginkan aku harus menjadi seperti mereka. Akhirnya pada
waktu snmptn tiba ibu menyuruhku memilih pgsd. Dan akupun menjatuhkan pilihan
seperti yang di inginkan ayah ibuku. Mungkin karna memang ini yang di inginkan
oleh kedua orang tuaku, dan berkat doa merekalah aku di trima disini melalui
jalur snmptn ujian tulis. Di sini aku berharap bisa menjadi mahasiswa yang
aktif dan bisa membuat orang tuaku bangga denganku. Karna aku tidak ingin lagi
mengecewakan mereka yang sudah bersusah payah membiayaiku hingga aku bisa
melanjutkan ke bangku kuliah seperti sekarang ini. Semoga tidak ada yang sia
sia dan semuanya membuahkankan hasil seperti yang kedua orang tuaku inginkan.
amin
PTN ,itulah tujuanku setelah aku lulus SMA . ternyata
ada banyak jalur untuk masuk seleksi PTN . saat itu aku tidak begitu paham
tentang jalur- jalur tersebut . seingatku kalau bisa pinter, masuk dan biaya
kuliah bisa murah.tapi kalau gak pinter udah masuk PTN sulit, nanti bayar
sppnya juga bakal mahal. Saat itu aku semakin giat untuk belajar dan
meningkatkan prestasiku.tentunya aku ingin menjadi yang terbaik agar bisa masuk
PTN dengan mudah. Berbagai cara ku lakukan untuk mewujudkan keinginanku
tersebut.aku mengikuti les demi menambah jam belajarku . jadi, sepulang sekolah
biasanya hanya ada waktu untuk makan siang ,lalu setelah itu berangkat lagi
untuk les sampai sore.malamnya aku mengerjakan tugas dari guru,dan sedikit
mempelajari apa yang esok hari hendak dibahas dalam kelas.awalnya hal itu sangat berat untuk dijalani,karena
menguras tenaga dan pikiran yang luar biasa.dan usaha yang sangat keras ini,
membuat nilai-nilaiku menanjak ke
atas,dan berhasil menjadi juara dikelas.untuk semester-semester selanjutnya aku
tetap bertahan dalam posisi tersebut.karena nilai rapotku yang seperti itu, aku
mendapat kesempatan untuk mengikuti snmptn undangan. selama aku belum ketrima
pasti di PTN,usahaku tidak berhenti sampai disitu,setelah selesai
mengikuti UAN aku mendaftar ke bimbel untuk persiapan
snmptn Tulis,aku bahkan juga sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti snmptn
tulis , tapi hasil snmptn undangan sudah diumumkan dan aku diterima di PTN J.
Tak pernah aku sangka ,bahwa saat ini aku
salah satu mahasiswa di prodi pgsd unej.Keputusan untuk memilih prodi pgsd
mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak.beberapa mendukungku,tapi
sebagian banyak tidak setuju dengan keputusan yang aku ambil ini.
Awal Kelas 3 sma aku mulai berkeinginan untuk
menentukan masa depanku. Setelah melihat kemampuanku ,ternyata aku lebih
menguasai akuntansi daripada pelajaran yang lainnya. Itu semua terbukti
dari tugas akuntansiku yang selalu
mendapat nilai terbaik di kelas.karena itulah aku berkeinginan untuk memilih
jurusan akuntansi sebagai jurusan yang akan aku ambil saat masuk PTN
nanti.Orang tuaku mendukung keputusanku,tapi aku tau sesungguhnya mereka lebih
suka jika aku nantinya bekerja sebagai guru .tak sedikit teman-teman, keluarga,
guru-guru dan orang-orang disekitarku menyarankanku untuk masuk ke
pramugari.mereka bilang aku cocok kalau jadi pramugari.hehe
saat
ada pendaftaran snmptn undangan.disitu puncak kebingungan untuk menentukan
pilihan yang terbaik.setiap hari aku datang ke ruang BK untuk
berkonsultasi,tapi itu semua tidak membawakan hasil apa-apa .karna guru BK mengembalikan
lagi semua keputusan ada ditanganku.
Pernah suatu hari ,ku kumpulkan semua anggota
keluargaku. ku mintai saran tentang masa depanku ini. Orang tuaku menyarankan
untuk masuk di FKIP, dan mereka memberi masukan untuk memilih prodi pgsd karena
berpeluang besar 4-5tahun kedepan.aku adalah anak bungsu .mempunyai kakak cowok
yang sekarang sudah berumah tangga.orang tuaku menginginkan agar kelak
pekerjaanku berada didaerah kelahiranku saja. mereka sangat sayang kepadaku,dan
akupun juga merasa demikian . mereka tidak ingin aku jauh darinya.jika aku
sarjana akuntansi rasanya sulit untuk mencari pekerjaan didesaku. Pastinya aku
harus menetap di kota untuk bisa sukses.
guru olahragaku bertanya tentang cita-citaku ,
dengan ragu-ragu aku menjawab “mungkin guru sd pak” . beliau tidak suka dengan
jawabanku.menurutnya untuk menjadi sukses dan bahagia , harus mempunyai materi
yang melimpah dan jika hanya menjadi guru sd itu semua tidak cukup. Jadilah
pegawai kantoran , siapa tau ntar bisa dapet jodoh pengusaha .kalau kuliahnya
di sd , nanti paling-paling dapetnya pasangan juga guru sd.kata beliau.
Rasanya kupingku panas mendengar nasehatnya
seperti itu, seolah – olah yang dicari
orang –orang saat ini hanyalah harta sebanyak-banyaknya. Padahal dibalik
itu semua masih ada kebahagiaan yang tak terkalahkan yaitu yang datangnya dari
hati. Coba bayangkan jika anda berlimpah harta, tetapi terpisah dengan orang
tua. Orang tua yang selama ini merawat dan membesarkan kita dengan susah
payah.tapi setelah kita dewasa,kita hanya bisa meninggalkannya dan hanya
mengirimi uang setiap bulannya.apakah dengan seperti itu merupakan kebahagiaan
yang sesungguhnya? Bagiku tidak!
Kenapa sih?banyak banget yang gak setuju aku
jadi guru SD?padahal apa jeleknya coba?saat SMA aku lumayan sering tampil
diatas panggung dengan kemampuan berjalan dan berpose .mungkin karena hal itu, mereka bilang aku tidak pantas menjadi
guru SD.menurut aku, justru jadi guru SD banyak positifnya loh,apalagi kalau
sebagai seorang calon ibu rumah tangga seperti aku ini.salah satu impianku
nanti adalah mampu menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan
anak-anakku.aku harus menjadi wanita karier tapi tetap selalu ada didekat keluarga.dan
mempunyai waktu luang yang banyak untuk keluarga.bayanganku kalau aku menjadi
guru SD, sepulang mengajar masih banyak waktuku untuk mengurusi rumah
tanggaku,kalau jadi pramugari atau pegawai Bank pasti waktu untuk keluarga akan
sangat sedikit sekali.
Semakin banyak yang meremehkan jabatan seorang
“guru SD” rasanya aku semakin yakin untuk
mendaftarkan prodi pgsd di urutan yang pertama .dan aku ingin
membuktikan suatu saat nanti aku bisa sukses menjadi “guru SD”.
awalnya aku kira masuk di PGSD itu gampang.
Ternyata gak semudah yang dibayangkan . tahun 2011 yang mendaftar di pgsd
snmptn undangan unej lebih dari 1000 siswa sedangkan yang diterima tidak lebih
dari 40 . peluang yang kecil sekali . dari optimis menjadi pesimis.
Rasa-rasanya tidak mungkin aku menjadi salah satu dari orang beruntung yang ketrima di pgsd thn 2012.tapi
orang tuaku memberiku pencerahan bahwa apapun yang akan terjadi pada diriku
,itu adalah jalan yang terbaik dari Tuhan.jadi,aku tidak sepatutnya
pesimis,karena sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.kita
memang harus berusaha keras dan berdoa tapi yang menentukan keberhasilan
seseorang hanya Tuhan.
Kini aku percaya akan doa dan restu orang tua
sangat berpengaruh terhadap jalan hidupku. Terima kasih Tuhan , terima kasih
ayah dan ibuku. Aku bersyukur bisa masuk ke prodi pgsd ini . semoga ini memang
yang terbaik untukku .
NAMA :
ALFAN NUR AFWAN
NIM :
120210204113
Hari
pertama setelah lulus SMA, teman-teman merayakan dengan jalan-jalan,
makan-makan, dan pulang kampung. Sementara saya masih berada di kos-kosan untuk
mengikuti bimbingan untuk SNMPTN. Tibalah pada 3 hari sebelum SNMPTN dimulai.
Saya pergi ke Surabaya untuk menginap di asrama haji guna mempersiapkan mental
untuk 3 hari mendatang. Di kamar teman-teman sangat serius belajar, terutama
untuk bidang IPA. Tetapi saya lebih memilih untuk tidak membuka buku karena itu
akan membuat saya semaikn lupa nanti ketika hari H.
Hari
pertama SNMPTN saya berangkat ke SMA 4 Surabaya, ternyata saya terlalu rajin
datangnya. Akhirnya, saya memutuskan untuk tidur sebentar. Tidak ada yang
spesial, saya mengerjakan begitu saja. Hal itu terus terjadi selama 2 hari
ujian karena saya mengikuti IPC.
Setelah
saya pulang, saya selalu berdo’a, begitu pula teman-teman yang lain. Setiap
hari saya menderita galau karena belum pengumuman.
Hari
pengumuman tiba. Saya bergegas membuka di internet, ternyata berat sekali
jaringan internetnya. Jadi, saya memutuskan untuk melihat besok. Saya tidak
bisa tidur karena terus memikirkan pengumuman itu. Keesokan harinya, saya
membuka lagi, mengetik nomor ujian saya, dan ... Muncullah nama saya dengan
pilihan sekolah PGSD UNIVERSITAS JEMBER.
Hari kedua
setelah pengumuman saya langsung ke jember. Saya menunggu waktu pendaftaran
ulang di rumah nenek. Daftar ulang dimulai. Saya datang terlalu siang sehingga
antrian sudah seperti kereta api seluruh Indonesia yang digabung jadi satu.
Karena begitu panjang dan matahari semakin terik, saya memutuskan untuk
melanjutkan besok.
Untunglah
keesokan harinya saya mendapat sedikit bantuan dari kakak angkatan saya. Karena
usulan dari dia saya datang lebih pagi dan benar sekali sarannya, ternyata
antrian masih belum ada. Akhirnya saya lancar untuk proses selanjutnya dan dengan
perasaan bangga saya membawa jas almamater UNEJ pulang ke rumah.
Hari
pertama saya kuliah dipenuhi rasa grogi. Tanpa berpikir panjang, saya membuang
grogi itu dengan membuat sedikit komedi untuk menarik perhatian teman-teman
yang belum saya kenal. Hal itulah yang membuat banyak teman-teman datang dan
dari situlah saya mempunyai banyak teman sekarang walaupun terkadang saya belum
tahu nama mereka
PokerStars - Gaming & Slots at Aprcasino
BalasHapusJoin the apr casino fun at Aprcasino and play the best of wooricasinos.info the worrione.com best PokerStars casino games including Slots, Blackjack, Roulette, https://febcasino.com/review/merit-casino/ Video Poker sol.edu.kg and more!