Rabu, 07 November 2012

ESSAY


Nama   : YULIA ISMAWATI
NIM     : 120210204082
            Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Terlahir di Jember pada tanggal 26 Juli 1994. Banyak hal yang saya dapatkan dari pengalaman saya terutama sejak SMA hingga sekarang. Bagi saya masa SMA merupakan masa paling berkesan dalam hidup saya. Berbagai kejadian telah saya lalui di sana bersama dengan sahabat-sahabat yang begitu baik. Serta guru-guru yang dengan sabar selalu membimbing kami.
            Awalnya masa SMA terlihat berat namun ketika dijalani dengan sungguh-sungguh semua akan terlihat mudah. Sampai sekarang saya masih ingat salah satu motto dari guru saya “menunda pekerjaan sama dengan menambah pekerjaan”. Sejak saat itu saya mulai rajin untuk mengerjakan berbagai tugas dan lebih bertanggung jawab lagi terhadap berbagai tugas yang ada.
            Ketika mendekati ujian nasional perasaan saya mulai khawatir karena sampai saat itu saya masih belum tahu akan melanjutkan kemana. Berbagai masukan pun datang dari orang-orang terdekat saya. Ada yang menyarankan saya untuk memilih jurusan akper,akbid,dan guru. Hingga akhirnya ketika pengumuman kelulusan pun  tiba saya mulai memutuskan untuk mengikuti SNMPTN Tulis dan memilih program studi PGSD karena menjadi guru SD sebenarnya adalah cita-cita saya ketika masih kecil. Namun ketika mengerjakan soal-soal SNMPTN itu saya sejujurnya kurang percaya diri dengan hasil pekerjaan saya. Yang bisa saya lakukan hanyalah berdo’a dan berharap agar saya dapat diterima di program studi yang saya impikan.
            Akhirnya pengumuman pun tiba dan betapa bahagianya saya ketika saya mengetahui bahwa saya diterima di perguruan tinggi dan program studi yang menjadi tujuan utama saya. Satu hal yang membuat saya lebih bahagia lagi ketika saya melihat tangis bahagia dari ibu saya. Saya kini mulai yakin bahwa semua ini tak kan terjadi tanpa do’a dari orang tua terutama ibu serta kehendak dari Allah SWT. Sejak saat itu saya berjanji pada diri saya bahwa saya akan membuat orang tua saya bangga dan saya akan terus berusaha agar saya dapat menjadi guru SD yang mampu memberikan peranan yang baik dalam memajukan pendidikan di Indonesia terutama bagi siswa Sekolah Dasar.



Nama     : SITI ROFIKOH
NIM       : 120210204111

Saya dilahirkan di salah satu kota,yang mana kota itu adalah kota paling ujung timur di pulau Jawa. Bagiku hidup itu adalah perjuangan dan pengorbanan,karena jika tanpa perjuangan dan pengorbanan hidup itu takkan berarti.Cerita ini adalah salah satu bentuk kecil sebuah perjuanganku. Sebelum saya belajar di perguruan tinggi ini saya belajar disalah satu SMA yang jarak dari rumah saya sangat jauh.Setiap jam 06.00 saya berangkat dari rumah dengan sepeda motor,dan pulang jam 14.00.Itulah rutinitas sehari-hari  saya dan tak jarang pula ban sepeda motor saya bocor dalam perjalanan berangkat maupun pulang sekolah hingga saya harus menuntun sepeda motor untuk mencari sebuah bengkel.Entah berapa puluh kali saya menemui sebuah kejadian yang harus melatih kesabaran.Dan selama tiga tahun saya bolak balik demi sebuah ilmu yang saya timba dari sekolah saya tercinta.
Waktu akhir kelas tiga setelah ujian nasional,hati saya bingung tak karuan,di hati yang paling dalam saya ingin sekali kuliah,dan saat itu saya berpikir dimanapun saya mau untuk kuliah yang penting cita-citaku terwujud. Pada waktu itu temanku ada yang memberikan informasi ada kuliah gratis, fifty-fifty saya mempercayainya dan kemudian guru sayalah yang meyakini hati untuk melanjutkan belajar. Dan akhirnya saya mendaftar SNMPTN di perguruan tinggi yang saya idamkan dan jurusan atau program studi yang saya impikan pula. Kenapa saya memimpikan PGSD karena saya berfikir guru SD itu unik dan cerdas,karena guru SD menguasai banyak bidang mata pelajaran,nah itulah yang membuat saya tertarik dengan PGSD. Setelah saya mendaftar saya mengisi hari-hari saya dengan mempelajari buku SNMPTN,buku itupun hadiah dari juara 1 tryout UN saya sewaktu kelas tiga. Selain itu saya berdo’a dan terus berdo’a supaya terkabul harapan-harapan saya.
Dan hari itupun telah datang,dimana waktu itu saya meneteskan air mata bahagia saya, saya diterima di perguruan tinggi dan program studi yang saya impikan. Sebelumnya saya sempat takut karena begitu banyaknya saingan-saingan yang mungkin lebih hebat dari pada saya. Tapi Allah telah mengabulkan do’a-do’a saya. Inilah cerita saya, ini salah satu motto saya “kesalahan terbesar yang dapat dibuat oleh seseorang adalah tidak melakukan apa-apa”.



PUTRI MULIYANI RAHMA SARI                                  
(120210204098)                                                                     

Saya lulus SMP pada tahun 2009. Dan saya melanjutkan pendidikan saya ke SMA favorit saya. Sempat ada kendala ketika saya ingin mendaftar disana. Ada simpang siur tanggal akhir pendaftaran di SMA favorit saya. Akhirnya pagi sekitar jam setengah tujuh saya menanyakan kepastian tanggal itu kepada salah seorang teman yang kebetulan tetangganya juga mendaftar ke SMA yang saya tuju. Betapa kagetnya ketika hari dimana saya bertanya adalah hari terakhir pendaftaran yang ditutup pada jam 11 siang.
Kemudian saya menelefon ayah dan memberitahukan kabar ini. Saat itu ayah sedang mengajar. Lalu beliau meminta izin kepada kepala sekolah tempatnya mengajar untuk diizinkan mengantar saya kesana karena jarak rumah dengan SMA favorit saya lumayan jauh. Beruntung ayah diizinkan. Ayah segera menjemput saya di rumah. Saya telah menyiapkan persyaratan – persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar. Jadi ketika ayah sampai, tidak butuh waktu lama untuk berangkat. Ayah pun datang dan sekitar jam 07.30 kami segera berangkat.
Akhirnya kami sampai di SMA setelah 45 menit perjalanan. Saya segera menyerahkan persyaratan yang dibutuhkan. Panitiapun mengeceknya dan alhamdulillah saya memenuhi persyaratan. Saya dan ayahpun pulang ke rumah dengan lega. Lega karena belum telat mendaftar dan lega karena lolos seleksi persyaratan. Hari demi haripun berlalu, saya dan ayah kembali berangkat menuju SMA favorit saya. Saya akan mengikuti seleksi tahap kedua. Seleksi kedua yaitu tes mata pelajaran. Setelah selesai mengerjakan soal soal tes itu, kamipun pulang. Keesokan harinya kami kembali ke SMA. Kali ini seleksi ketiga. Seleksi itu yaitu wawancara bahasa inggris untuk calon peserta didik dan wawancara wali murid dalam bahasa indonesia. Setelah sampai, saya dan ayah segera menuju ruang tempat tes dilaksanakan. Sayapun dipanggil untuk wawancara dan ayah menunggu diluar. Pertanyaan demi pertanyaan bisa saya jawab dengan cukup memuaskan. Setelah selesai saya keluar dan segera menuju ruang tes berikutnya bersama ayah. Tibalah giliran kami. Pada wawancara itu, ayah ditanya oleh panitia “mengapa anda ingin menyekolahkan anak anda disini?”.  Ayahpun menjawabnya secara langsung dan dengan penuh wibawa. Saya tak menyangka begitu besar harapan ayah kepada saya agar saya menjadi orang yang berguna untuk semuanya. Dan saya hanya memandang ayah semabari berkata dalam hati “terimakasih ayah”. Setelah selesai, kami keluar dan saya memeluk ayah. Ayahpun membalasnya dengan mencium kening saya. Setelah itu kami pulang. Betapa leganya hati ini setelah menjalani serangkaian seleksi yang panjang namun tetap saja masih deg degan menunggu pengumuman.
Hari demi hari berlalu, tibalah saat pengumuman. Saat pengumuman itu, saya tidak bisa datang ke SMA karena sedang sakit. Jadi yang datang untuk melihat pengumuman itu adalah orang tua saya. Ayah dan umi mencari nama saya di papan pengumuman tersebut. Namun nama saya tidak ada. Bahkan sampai tiga kali mencari, nama saya tetap tidak ada. Ketika mereka mau pulang, ternyata teman saya menyapa orang tua saya. Dan orang tua saya menyambut hangat. Orang tua saya mengatakan bahwa saya tidak lolos. Namun kata teman saya, saya lolos. Bahkan ada di urutan 53 dari 288 siswa yang diterima. Orang tua saya segera mengeceknya dan ternyata benar. Ayah segera menelefon dan memberikan kabar baik ini kepada saya. Saya senang sekali. Alhamdulillah.
Karena jarak rumah yang cukup jauh, sayapun diwajibkan kos di daerah dekat sekolah. Alhamdulillah saya mendapatkan kos-kosan yang sesuai kriteria. Pada hari pertama kos, saya diantar orangtua saya. Hati saya sebenarnya tidak ingin kos. Namun bagaimana lagi. Saya tidak mungkin pulang pergi dari sekolah ke rumah dan sebaliknya. Jaraknya cukup jauh dan pasti lelah. Akhirnya saya beradaptasi di kosan meskipun pada awalnya saya menangis.
Keesokannya saya sudah harus masuk sekolah untuk MOS. Saat MOS itu saya berkenalan dengan teman baru. Mereka sangat ramah. Setelah MOS usai, tibalah hari dimana KBM dimulai. Saya berada di kelas X4. Teman dengan berbagai tipe ada disini. Dari yang pendiam, pemarah, jahil, riang, lucu semua ada disini. Dan menurut saya mereka semua baik.
Setahun saja menjalani hari sebagai siswi kelas X bersama mereka. Tak terasa sudah harus berpisah ketika kenaikan kelas XI. Alhamdulillah saya masuk program IPA seperti harapan saya. Dengan adanya pengkhususan program itu akhirnya kami berisah. Ada yang masuk IPA dan ada yang masuk IPS. Kami semua berpencar kelas. Dan saya masuk di kelas XI IPA 1 yang berjulukan ELSANO (ELf SAins uNO) . Teman-teman di kelas inipun sangat baik juga. Mereka mau membantu satu sama lain dikala sedang kesulitan. Mereka tidak membeda-bedakan teman. Pada akhir kemaikan kelas. Kami mengikuti study tour ke Jogja-Bandung selama seminggu. Kami menikmatinya dengan bahagia.
Kenaikan kelaspun tiba. Kembali saya akan berpisah dengan teman teman. Saya masuk kelas XII IPA 3 atau D'patrick (Dua belas iPa Tiga Rame dan nyentrICK). Kami sangat menikmati hari kami sebagai siswa tertinggi SMA. Kami saling mengisi dan membantu ketika ada yang tak mengerti penjelasan guru ataupun tidak bisa mngerjakan soal. Kami bimbingan pagi yaitu jam 5 pagi untuk menyiapkan diri menghadapi UN.
UNpun datang, kami mengerjakan soal dengan baik. Kami ingin lulus dan mendapatkan nilai baik. UN di gelar selama empat hari. Saat hari terakhir usai. Kami lega sekaligus harap harap cemas menunggu hasilnya. Pada saat menunggu itu, kami mempersiapkan mental dan diri untuk mengikuti SNMPTN meskipun pengumuman UN belum keluar.
Hasil UNpun diumumkan dan SMA saya lulus 100%. Betapa senangnya semuanya lulus. Kini tinggal bimbingan untuk SNPTN dan persiapan wisuda. Saya bimbingan SNMPTN di salah satu lembaga bimbingan di Jember dan sayapun kos di jember juga. Saya belajar dengan sungguh-sungguh karena saya langsung mengambil program IPS. Dua minggu bimbingan saya harus izin pulang untuk mengikuti wisuda. Ada rasa senang bercampur sedih saat itu. Senang kita bisa lulus dan sedih karena harus berpisah dengan teman-teman. Namun bagaimana lagi.
Setelah wisuda usai, esoknya saya kembali ke jember untuk melanjutkan bimbingan. Saya benar-benar bersungguh sungguh dalam bimbingan itu hingga saat hari SNMPTN itu datang. Saya mengerjakan setiap butir soal dengan hati hati. Dua hari SNMPTN digelar dan saya mengikutinya. Saya berharap saya diterima di pilihan saya.
Minggupun berlalu dan akhirnya pengumuman itu keluar. Alhamdulillah saya diterima di pilihan kedua saya yaitu di Universitas Jember prodi PGSD. Saya dan orang tua saya sangat bersyukur untuk itu. Sayapun datang saat daftar ulang di PKM diantar oleh kedua orangtua saya. Meski berdesak-desakan tapi saya tidak berkeberatan. Saya sabar mengikutinya hingga tiba giliran saya dan selesai daftar ulang. Sepulang dari daftar ulang saya dan orangtua mencari kosan untuk saya tinggal di Jember. Tak lama, sayapun mendapatkan kos yang sesuai kriteria. Lalu, Beberapa hari kemudian saya mengisi student plan dan KRS. Dalam hati, saya berharap mendapatkan ilmu yang bermanfaat, teman-teman yang baik, dan mampu beradaptasi di Jember. Dan akhirnya kehidupan saya sebagai mahasiswipun dimulai J



Nama              : Ulqi Bahiroh
NIM                 : 120210204077
Background sebuah Keberhasilan
            Tahun 2009, aku diterima di sebuah SMAN yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Aku harus berangkat lebih pagi dari biasanya, karena aku pergi ke sekolah menggunakan mobil umum yang berwarna kuning alias lin. Maklum, aku masih belum bisa mengendarai sepeda motor. hehehehehe...
            Aku senang, bahagia, dan bersyukur bisa bersekolah disana. Begitu banyak masa  nano – nano yang aku alami. Aku bertekad dalam hati, aku harus bisa menjadi seseorang yang lebih baik lagi dari kemarin. Aku harus bisa selalu memberikan yang terbaik buat ortu, guru – guru, sahabat – sahabat,  teman, dan semua orang yang sayang padaku. Aku harus bisa membuat mereka bangga akan kehadiranku. Mungkin, salah satu caranya yaitu menjadi bintang kelas.
            Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi bintang kelas. Salah satunya adalah caraku ini. Aku gak suka sama yang namanya belajar terus – terusan tanpa henti, sampai – sampai lupa waktu untuk menyegarkan diri. Menurutku, setiap orang itu berhak untuk membahagiakan dirinya dengan cara yang tepat tentunya. Jangan membahagiakan diri dengan narkoba, seks bebas, pergaulan yang liar, dan hal lain yang merugikan. Kebahagiaan itu adalah saat dimana hati kita merasa sejuk, damai, dan tentram. Kebahagiaan itu juga saat dimana kita tidak ingin menukar moment itu dengan apapun termasuk uang. Waduch..... kok malah ngomongin kebahagiaan? Maaf, sampai lupa mau kasih tau caraku buat jadi bintang kelas. Langsung saja dech...
            Caraku untuk menjadi bintang kelas yaitu, aku tidak perlu belajar lama – lama di rumah setelah pulang Sekolah. Aku hanya perlu berkonsentrasi dan menyimak sungguh – sungguh apa yang diterangkan Guru saat pelajaran dan membuat catatan corat – coret tentang materi yang diajarkan serta bertanya jika ada materi yang tidak aku mengerti dan bersikap aktif di kelas. Anggaplah Guru sebagai sahabat, jangan takut pada Guru, tapi hormati dan hargai Guru sebagai pelita dalam ketidaktahuan kita. Sepulang Sekolah yang aku lakukan yaitu makan dan istirahat. Aku tidak mencontoh temanku yang sepulang Sekolah lantas langsung belajar, sehingga melupakan otak dan tubuhnya untuk istirahat dulu. Aku belajar di rumah pada malam hari, itupun tidak lama. Kira – kira satu jam. Waktu satu jam itu, harus dimanfaatkan secara optimal. Biasanya, aku gunakan untuk menyalin catatan corat – coret menjadi catatan yang lebih rapi dan menjawab soal – soal latihan. Bagiku tidak perlu lama belajar dirumah, walau waktunya sebentar tapi kita memanfaatkannya secara optimal, insyaallah hasilnya akan memuaskan. Lagi pula sudah cukup banyak waktu yang kita habiskan di Sekolah untuk belajar, kira - kira 7 jam. Jadi, aku tidak mau setengah 24 jam yang kumiliki hanya berisi rumus dan soal – soal Kimia, Matematika, Fisika, dll yang kadang malah membuat pusing sendiri. Yang terpenting, saat Guru menerangkan kita jangan ngomong sendiri dan melamun. Kita harus berkonsentrasi pada apa yang Guru terangankan. Di rumahpun, kita harus memanfaatkan waktu belajar yang sedikit itu dengan optimal, artinya jangan belajar sambil nonton TV, facebookan, Twitteran, smsan, dan hal lain yang mengganggu konsentrasi belajar kita. Ada beberapa hal penting lain yang menjadi pendamping jika ingin menjadi lebih baih, yaitu membina hubungan baik dengan orang lain. Jadilah pohon yang meneduhkan untuk orang lain, jangan jadi api yang bisa menghanguskan orang lain. Yang terpenting lagi dari kesuksessan seseorang itu adalah doa, jika kita adalah manusia yang beragama, maka lakukanlah kewajibanmu sebagai hambaNya. Agar doa dan keinginan kita dikabulkan oleh Allah SWT. Ikhtiar dan bertawakkal. Alhamdulillah, dengan apa yang telah aku lakukan, aku bisa mendapat peringkat di kelas. Alhamdulillah. Aku menjadi lebih semangat lagi untuk semester – semester depan memperoleh peringkat lagi.
            Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, semester demi semester, dan tahun demi tahun telah terlewati. Tepat pada tanggal 26 Mei 2012, aku dinyatakan LULUS dari SMA. Aku bahagia dan bersyukur, alhamdulillah. Tapi, perjuangan tetap berlanjut. Kini justru aral akan semakin merintang. Aku harus berusaha untuk dapat lolos SNMPTN. Aku membeli buku – buku latihan SNMPTN, belajar dengan sungguh – sungguh, berpuasa, dan berdoa agar aku sukses menghadapi SNMPTN. Prodi pertama yang aku pilih adalah PGSD. Aku tanamkan dalam diriku untuk selalu memberikan yang terbaik. Jika aku gagal dalam SNMPTN ini, kemungkinan aku masih harus menunggu 1 tahun lagi untuk mengikuti SNMPTN lagi. Jadi, aku benar – benar niat untuk bekerja keras dalam belajar. Alhamdulillah, aku lulus SNMPTN diprodi yang memang aku inginkan, PGSD.
            Kiranya itu saja yang dapat saya bagikan kepada para pembaca, semoga apa yang sedikit dari saya ini bisa bermanfaat besar bagi para pembaca. Background dari sebuah keberhasilan yaitu, jika kita yakin pada kemampuan kita dan mengusahakan yang terbaik yang kita bisa, insyaallah tidak ada sesuatu yang mustahil untuk kita capai. Dan percayalah, bahwa apa yang Allah SWT berikan kepada kita, adalah hal yang terindah dan terbaik buat hidup kita.



Nama              :Nur Khikmalasari
NIM                 :120210204071
Saya seorang anak yang terlahir dari sebuah pulau teridah di Indonesia,pulau yang menjadi tujuan utama para penikmat panorama indah alam,pulau tempat dimana orang ingin meelihat keindahan hayati yang hakiki,yaitu Bali.Delapan belas tahun saya berdidikasih di pulau indah ini,mempelajari banyak hal tentang kehidupan masayarakat dan budayanya.besar di desa sederhana yang menjadi pusat perkembangan industry pemberdaya.Saya dilahirkan oleh seorang ibu yang sangat berjiwa lapang,dan di didik oleh seorang ayah yang sangat disiplin.saya adalah putri pertama dari tiga bersaudara,dan adik-adik saya juga perempuan semua,tapi kita putri-putri yang kuat.Masa kecil saya saya habiskan di Bali bersama teman-teman yang sangat baik.Hobi saya adalah membaca dan mendengarkan music bahkan bernyanyi dua hal yang sering saya lakukan,cita-cita saya menjadi seorang guru yang benar-benar mendidikasihkan seluruhnya untuk tujuan pembangunan di Indonesia,seorang guru yang di cintai murid-muridnya.Sekilas saya akan menceritakan bagaimana perjalanan pendidikan saya di Esay ini,bagaimana saya mengukir prestasi dan pengalaman-pengalaman saya hingga saya sekarang di perguruan tinggi negri ini di kampus perjuanagan ini.
Di awali sejak saya masih duduk di taman kanak-kanak ,bisa dibayangkan bagaimana taman kanak-kanak disana banyak teman-teman kecil,permainan,dan lagu-lagu anak-anak.kemudian dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar,selama enam tahun saya jalani dengan baik dan mendapatkan teman-teman terbaik,setelah itu saya lanjutkan ke SMP selama tiga tahun dengan baik pula.dan selanjutnya saya mengenyam pendidikan di Sebuah sekolah setingkat SMA yaitu di Madrasah Aliyah Negri,dan disinilah dimulai perjuangan saya dan tekad untuk menjadi seorang mahasiswa yang akan membawa saya kepada cita-cita saya.Sejak kelas satu SMA saya sudah mulai serius belajar karna saya termasuk siswa yang terseleksi masuk di kelas unggulan,pada tengah semester kelas sepuluh sekolah saya mengadakan rolling class dimana jika ada murid yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan pelajaran dan tidak mendapatkan nilai yang terbaik di kompetisi dalam kelas mereka akan turun tingkat kelas, seperti jika ada murid yang awalnya berada di kelas sepuluh satu  maka akan diturunkan ke sepuluh dua dan akan disesuaikan dengan kemampuannya.begitu juga sebaliknya,akan tetapi saya masih biasa mempertahankan prestasi saya di kelas unggulan tersebut dengan harapan nantinya saya akan bisa mengukir prestasi sebaik mungkin.kemudian setelah di kelas sepuluh saya naik ke kelas sebelas,seperti yang kita ketahui ketika kita naik kekelas sebelas kita sudah mulai mengambil jurusan sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita,pada saat itu di sekolah saya ada empat jurusan yang dapat dipilih oleh murid yaitu IPA,IPS,BAHASA,dan AGAMA.saya sendiri mempunyai dua pilihan jurusan yaitu IPA dan IPS,saya sudah dapat memilih dengan yakin untuk memilih IPS karena saya adalah seorang yang berjiwa social,saya sangat tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan social baik itu manusianya maupun lingkungannya beserta kelakuannya.singkat cerita saya sangat menikmati pilihan jurusan saya tersebut dengan senang hati tiba saya naik ke tingkat kelas selanjutnya yaitu kelas dua belas kelas final untuk sekolah setingkat SMA,tengah semester sudah gencar-gencar mengenai UN(Ujian Nasional)hari-hari yang saya lewati bergelut soal-soal dan buku-buku mengenai prediksi soal-soal,memang sangat melelahkan tapi demi nilai kelulusan yang memuaskan.dan disela-sela persiapan UN sudah terdengar mengenai pendidikan lanjutan ke jejang yang lebih tinggi yaitu masuk keperguruan tinggi.dan tekad saya adalah saya harus masuk di perguruan tinggi negri,hal ini sudah saya fikirkan dan koordinasikan kepada kedua orang tua saya.dan obsesi terbesar saya adalah masuk ke perguruan tinggi negri dan menjadi seorang guru teladan.Kemudian Pengumuman kelulusan pun sudah mulai membuat jantung saya hampir berhenti,dengan segala perjuangan saya belajar demi nilai UN  terbaik akhirnya terwujud juga,saya lulus dengan nilai yang memuaskan tentunya ini juga disertai engan doa-doa yang tak pernah terhenti saya panjatkan kepadaNYA.Setelah lulus dari SMA saya mempunyai tekad kuat untuk mencari universitas terbaik di kota Jember, alasan utama saya adalah ingin mendapatkan pengalaman yang lebih di bandingkan saat saya mengenyam pendidikan dan pengalaman di Bali.dan alasan lainnya adalah agar saya jauh lebih dekat dengan keluarga dari ayah saya yang ada di Jember,karena tidak adil rasanya jika saya hanya dekat dengan keluarga dari ibu saya yang ada di Bali.Singkat cerita pada saat di SMA nilai rapor saya dan teman teman kelas dua belas di serahkan ke pusat untuk menentukan peringkat dari pusat yang tujuannya sebagai penunjang untuk saya dan teman teman masuk di perguruan tinggi negri yang di inginkan melalui jalur SNMPTN UNDANGAN,saya sangat senang karena hasil dari penyerahan nilai rapor tersebut saya mendapatkan peringakat ke enam dari keseluruhan murid yang IPS di sekolah saya,yang ada di fikiran saya adalah saya optimis dapat masuk di Universitas Negri yang saya inginkan tanpa melalui tes.dan di penjurusan dan pemilihan universitas saya memilih UNEJ sebagai universitas yang saya tuju,padahal saya punya kesempatan untuk memilih dua universitas negri, tapi tekad saya sudah kuat untuk mengenyam pendidikan di UNEJ Jember dengan jurusan Pendidikan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris pada saat itu.kemudian setelah saya menanti hasil pengumuman seleksi SNMPTN Jalur UNDANGAN dengan penuh keyakinan akan diterima.Pada malam harinya saya mendapatkan telefon dari seorang teman saya yang meminta nomor pendaftaran saya beserta tanggal lahir untuk dilihat apakah saya diterima atau tidak di seleksi tersebut,kemudian setelah di cek oleh teman saya ternyata saya gagal,pada saat mendengar hal tersebut saya merasa pesimis saya merasa telah gagal.kemudian saya bertanya dengan guru saya bagaimana cara lain untuk masuk ke perguruan tinggi negri,guru saya menyarankan saya untuk mengikuti seleksi nasional yaitu SNMPTN JALUR TULIS,lagi-lagi saya pesimis saya takut untuk mengahadapi kompetiror sebanyak itu.apalagi hari itu adalah hari-hri terakhir untuk pendaftaran online jalur tulis.kemudian dengan dorongan semangat dari orang tua,sahabat dan teman dekat saya saya mulai bangkit dari pesimis saya.Pendaftaran SNMPTN jalur Tes Tulis  itu saya mengmabil jurusan PGSD dan Manajemen,saya memilih PGSD karena saya percaya jika kita dapat mendidik tunas termuda bangsa dengan baik maka masa depan bangsa ini akan menjadi bangsa yang langka terhadap masalah-0masalah social.Pendaftaran SNMPTN jalur tes tulis tersebut harus melalui bank Mandiri,di kota saya tidak ada cabang dari bank Mandiri jadi saya harus ke Denpasar untuk daftar dan mendapatkan nomor pendaftaran untuk Online,sedangkan perjalanan ke kota Denpasar memakan waktu empat jam itupun jika belum terkena macet,jadi saya memutuskan untuk pergi ke Bank Mandiri cabang Banyuangi bersama paman saya,dan setelah saya mendapatkan nomor pendaftaran saya langsung pergi ke warung internet tedekat untuk mencoba mendaftar akan tetapi ada saja cobaan yang saya dapatkan,system computer untuk pendaftaran tersebut mengalami gangguan,tapi Karena bantuan penjaga warnet akhirnya saya bisa mendaftar dan mendapatkan kartu tes tersebut.setelah itu sambil menunggu hari untuk saya tes di jember ,saya mencoba mencari cari contoh contoh soal SNMPTN dan mengerjakannya,setiap hari itu saya lakukan sampai tiba saatnya saya menjalani tes tulis di UNEJ,dua hari saya menjalani tes tersebut dengan perasaan optimis dan pesimis,optimis karena saya bisa mengerjakan soal-soalnya dengan tidak terlalu sullit dan pesimis karena pesaing saya ribuan orang.tapi saya masih menyimpan semangat dan senyum apabila saya diterima di UNEJ.saya sangat  gugup dan takut ketika menunggu hasil dari tes tersebut,biasanya pengumuman hasil snmptn tulis tersebut dapat dilihat di internet atupun di Koran,hari yang ditunggu-tunggu pun tiba,saya mencoba melihat di internet pengumuman  hasil tes tulis itu,namun system masihmengalami gangguan jadi saya mencoba pergi ke tukang Koran untuk mencari cari pengumuman.Beberapa Koran terutama Jawa Pos  sudah saya lihat akan tetapi tidak tercantum pengumuman dari universitas Jember,sya mencoba menunggu harian kompas namun hariannya baru dating sekitar jam 10,kemudian saya kembali mencoba melihat di lagi di internet dan sistemya sudah tidah mengalami gangguan lagi,kemudian saya masukkan nomer pendaftran saya dan saya buka ,akhirnya tertera diitu nama saya dengan jurusan yang saya harapkan yaitu PGSD dan ini langkah awal saya untuk menjadi seorang pendidik.Setelah itu saya melakukan registrasi pembayaran di UNEJ dengan penuh perjuangan,dimana saya langsung dari Bali ken UNEJ membayar administrasi  denagan sangat letih,karena banyak langkah-langkah  tes yang harus di jalani dan ini sangat menguras tenaga saya,karena saya hingga malam hari berada di UNEJ.tapi inilah awal dari perjuangan saya di kampus perjuangan.Kemudian setelah itu saya mulai menjalani hari-hari saya di UNEJ dengan harapan saya akan menjadi seorang guru yang mencintai dan di cintai murid-muridnya,memberikan nutrisi bagi tunas termuda Bangsa Indonesia.



Nama  :           Dwi Andriyanti
NIM     :           120210204125
            Di suatu Minggu pagi di tahun 1994, aku dilahirkan di suatu tempat praktek bidan dalam keadaan sehat Wal Afiat. Aku tumbuh dalam bimbingan kedua orangtuaku sendiri, bapak bekerja sebagai Pegawai untuk menafkahi keluarga sementara ibu tinggal di rumah. Beberapa tahun kemudian, aku beranjak remaja tepatnya di tahun 2009, aku mulai masuk SMK. Banyak hal-hal yang ku alami ketika masa-masa sekolah.
            Ketika kelas 12 aku tidak terlalu mengerti tentang kuliah, aku juga sebenarnya tidak ada minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi karena orang tua terus meminta dan memberi dukungan untuk melanjutkan kuliah, akhirnya aku mencari-cari info soal perguruan tinggi. Karena saat sekolah aku memilih di SMK dengan jurusan Akuntansi, maka aku pun ingin melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan yang sama.
            Aku ikut tes SNMPTN Tulis dengan memilih jurusan Akuntansi di sebuah Universitas di Malang. Saat yang lucu yaitu pada waktu santai di rumah, aku sedang menonton sebuah film drama, dan karena terbawa suasana film maka aku pun menangis. Waktu itu ibuku melihatku menangis, dan beliau mengira bahwa aku diterima di PTN itu. Sampai-sampai beliau ikut menangis. Alangkah lucunya bukan, tapi ada rasa takut kalau itu tak terjadi.
            Dan akhirnya saat itu pun tiba. Aku dinyatakan tidak lolos dalam tes SNMPTN. Mungkin karena kurang belajar dan mungkin bukan rejekiku, aku gagal dalam tes tersebut. Sempat merasa putus asa, tapi aku harus tetap berusaha. Sebenarnya dari dulu orang tua ingin aku mengambil pendidikan, mereka ingin aku jadi seorang guru. Dari awal aku sudah menolak, karena nantinya aku ingin bekerja di sebuah perusahaan-perusahaan seperti di sinetron-sinetron di tv-tv itu.
            Dan sejak saat itu, sejak kegagalan itu, aku rasa mungkin pilihanku kurang tepat dengan mengambil jurusan Akuntansi. Akhirnya karena merasa masih putus asa gara-gara tidak lolos, lalu aku mencoba ikut tes ujian masuk di beberapa PTN. Dan lucunya, aku mengambil jurusan pendidikan, karena merasa mungkin pilihan orang tua adalah yang terbaik. Tetapi saat kukatakan aku daftar di Jember, orang tua langsung tidsk setuju. Alasannya adalah JAUH!! Yaah, memang jauh, karena saat itu yang aku pikirkan bukan tempat, tapi aku harus bisa masuk di salah satu PTN. Setelah diberi dukungan oleh kakak, aku meyakinkan kedua orang tua kalau mungkin di Jember adalah rejekiku. Akhirnya mereka mengijinkan untuk tes di Jember.
            Aku tidak kenal siapa-siapa di Jember, datang ke Jember pun belum pernah sama sekali. Tapi aku punya seorang teman yang sudah diterima SNMPTN Undangan di Unej. Aku meminta bantuannya untuk mengantarkan aku ke Jember, dan alhamdulillah dia mau. Setelah dari Jember aku langsung ke kota berikutnya untuk tes juga. Lalu lanjut ke kota yang ketiga.
            Dan saat itu, saat hari jum’at, aku lihat pengumuman di web Unej. Alhamdulillah aku diterima di jurusan PGSD. Ada rasa bahagia bercampur sedih. Bahagia karena diterima di PTN ternama di Unej, dan juga sedih karena harus berpisah jauh dengan keluarga. Tapi ini kenyataan yang harus aku hadapi. Dimanapun aku tinggal, aku harus siap, karena niatku adalah untuk mencari ilmu.
            Lalu aku berangkat ke Jember bersama ibu untuk registrasi. Aku bersyukur mempunyai orang tua seperti ibu. Ibu selalu menemaniku, walau saat itu aku belum dapat kost. Lalu kami mencari-cari dan akhirnya mendapat sebuah kost di daerah dekat kampus. Sebenarnya aku masih belum yakin dengan jurusan PGSD yang telah aku ambil. Mungkin sebagian orang pernah merasa salah jurusan seperti yang aku alami.Akan tetapi keluarga lagi yang memberi dukungan.
            Mulai kuliah pada tanggal 10 September 2012. Tapi setelah Kuliah mulai berjalan, dan saat itulah aku baru merasa pas berada di jurusan PGSD. Membayangkan nantinya mengajar di depan anak-anak SD yang lucu-lucu, merasa bangga mempunyai ilmu yang dapat disalurkan, dan saat itulah aku mengetahui bahwa begitu mulianya menjadi seorang guru. Tak ada lagi perasaan salah pilih jurusan. Karena sesuatu itu akan terasa manfaatnya apabila kita bisa menikmatinya. Jadi aku nikmati saja hidupku yang sekarang ini. Kuliah, berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan manfaat ilmu, dan bisa lulus dengan cepat agar segera memenuhi keinginan orang tua untuk melihat anaknya menjadi seorang guru.



Nama                : Farida Roudlotul Jannah
NIM                   : 120210204044
            Aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, jarak yang jauh yaitu 10 tahun antara aku dan kakak – kakakku dan kejadian kehilangan adikku saat adikku masih kecil membuat orang tuaku lebih sayang kepadaku. Hampir semua keinginanku dipenuhi, tetapi aku kecewa kepada orang tuaku saat aku memasuki jenjang SMA, orang tuaku tak mengijinkan aku memasuki sekolah SMA yang aku inginkan dengan alasan jarak yang jauh dan kekhawatiran mereka kepadaku yang tak pernah jauh dari pandangan orang tuaku. Akhirnya aku memasuki SMA yang jaraknya tidak jauh dari rumahku. Tidak lebih dari 1 km jarak antara rumahku dan sekolahku. Awalnya aku tidak sungguh – sungguh, tetapi aku berpikir sekolah itu sama saja, yang diajarkan juga sama akhirnya aku jalani saja kehidupanku di sekolah tersebut.
            Pada waktu kelas XII SMA, banyak sekali kakak – kakak alumni yang datang ke sekolahku mengenalkan kampus mereka, mereka saling membanggakan kampus mereka. Awalnya aku ingin kuliah mengambil program studi TI di salah satu Universitas yang berada di Malang karena aku sejak kecil saat senang berada didepan layar komputer ataupun setiap waktu, tapi orang tuaku yang dalam dunia pendidikan tidak mengijinkan aku memilih program studi tersebut dan orang tua ku tidak suka bila aku kuliah di Malang.Mereka memberikan pilihan program studi yang akhirnya akan menjadi seorang guru. Aku bimbang dengan pilihan orang tuaku, karena aku seseorang yang tempramental, egois dan tidak bisa memberikan penjelasan materi meskipun materi tersebut sudah aku mengerti. Aku berpikir apakah aku bisa menjadi guru yang baik dengan aku yang seperti ini, karena saat itu masih belum Ujian Nasional, akhirnya aku sejenak melupakan hal tersebut dan fokus belajar.
            Banyak saran dan masukan dari keluarga, teman dan tetanggaku yang ditujukan kepadaku. Akhirnya aku mengambil keputusan mengambil program studi PGSD yang ada di Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan yang dimiliki Universitas Jember. Ibu dan kakak – kakaku sempat kaget dengan keputusanku, karena jarak antara rumahku dan Jember sangat jauh, 6 jam perjalanan bila di tempuh dengan kereta api, sedangkan aku adalah anak bungsu yang tak pernah jauh dari pandangan keluargaku. Awalnya orang tua ku tidak mengijinkan aku kuliah disana karena jarak yang jauh,orang tua ku menyarankan aku kuliah di Surabaya tetapi aku tidak menyukai keadaan yang ada di Surabaya, dan suatu hari ada kejadian aku sakit setelah 2 hari berada di rumah saudaraku yang berada di Surabaya, akhirnya orang tuaku memperbolehkan aku memilih Universitas yang berada di Jember.
            Karena memang aku dari IPA, dan aku tidak bisa materi IPS seperti Geografi, Sosiologi, Ekonomi dan Sejarah, aku kerja keras dan belajar dengan tekun untuk bisa sedikit demi sedikit materi tersebut agar bisa menyelesaikan SNMPTN tulis dengan lancar. Saat SNMPTM tulis di adakan, setiap pagi sebelum berangkat tes dan setelah tes ibuku selalu menghubungiku, memotivasi aku di saat aku putus asa hanya bisa mengerjakan soal hanya sedikit. Di suatu ketika aku menangis saat di telepon orang tuaku karena aku takut mengecewakan orang tuaku kalau aku gagal memasuki universitas negeri, tetapi ibuku tak pernah kehabisan kata – kata untuk bisa membangkitkan semangatku, ibuku tak pernah memaksa aku harus bisa memasuki universitas negeri, tetapi ibuku ingin aku memberikan yang terbaik untuk ibuku. Ibuku selalu yakin aku bisa memasuki universitas negeri, ibuku tak pernah membuatku putus asa dengan hasil pekerjaan SNMPTN tulis yang aku kerjakan. Pada saat pengumuman tes SNMPTN tersebut, aku takut dan bingung dengan hasil yang akan aku terima, apakah hasilnya akan mengecewakan ibuku atau membuat ibuku bangga. Saat aku tahu aku diterima di Universitas Jember, aku segera menemui ibuku dan aku bilang “Aku diterima”, ibuku langsung memelukku erat dan menangis bahagia karena hasil kerja kerasku selama ini dan berkata padaku “aku bangga padamu”. Aku sangat senang dengan peristiwa itu dan akan selalu aku ingat peristiwa itu, itu adalah semangatku, motivasiku agar aku bersemangat untuk meraih suksesku dimasa depan untuk ibukku.



Nama : Yuniar Silvia
NIM     : 120210204021
            Alhamdulillah segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan saya banyak nikmat, dari saya dilahirkan hingga saya dewasa dan tanpa kekurangan suatu apapun.
            Saya dilahirkan dari pasangan suami istri yang berasal dari desa Ambulu dan desa Cangkring. Saya memiliki seorang kakak perempuan yang sudah bekerja.
            Saya berasal dari keluarga sederhana yang tinggal diwilayah desa Ambulu. Ayah saya bekerja sebagai anggota Polri yang bertugas di Jenggawah.
            Semasa SMA saya tidak mengalami kendala yang terlalu berat, saat naik kekelas dua saya menentukan untuk masuk jurusan IPS karena minat dan kemampuan saya dibidang ilmu sosial. Diakhir masa sekolah, pihak sekolah mengumuman siapa saja yang dapat mengikuti jalur undangan masuk perguruan tinggi. Salah satu dari nama-nama tersebut adalah saya, saya bersyukur karena hasil belajar saya selama ini membuahkan hasil.
            Ujian Nasional sudah diselenggarakan, selanjutnya saya harus merencanakan dan menentukan langkah selanjutnya. Saya ingin membahagiakan orang tua, oleh karena itu saya berusaha untuk dapat sekolah setinggi-tingginya agar dapat meraih cita-cita. Namun saya memikirkan biaya yang harus ditanggung oleh orang tua saya. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari harus putar otak terlebih dahulu agar semua kebutuhan terpenuhi. Kemudian saya berpikir kembali, apakah saya mau melanjutkan keperguruan tinggi atau tidak. Walaupun keadaan keuangan keluarga seperti itu, orang tua saya tetap mendukung saya untuk melanjutkatkan sekolah keperguruan tinggi, karena kesempatan masuk ke perguruan tinggi dengan jalur undangan tidak akan datang dua kali dan mereka menyakinkan saya bahwa mereka mampu membiayai pendidikan saya.
            Sehingga, pada akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan kesempatan itu. Saya daftar masuk perguruan tinggi jalur undangan, saya memilih masuk keperguruan tinggi Universitas Jember karena selain berada di Jember tempat saya tinggal, mutu Universitas Jember juga telah dikenal dunia. Dan memilih Fakultas Keguruan dah Ilmu Pendidikan  program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sesuai dengan minat dan cita-cita saya menjadi seorang guru dan juga dukungan dari keluarga.
            Setelah pengumuman kelulusan SMA dan saya lulus, selanjutnya tiba pengumuman masuk perguruan tinggi, dengan doa dan dukungan dari keluarga saya diterima di perguruan tinggi Universitas Jember, saya sangat bersyukur. Kemudian saya melakukan daftar ulang di gedung PKM, saat saya tiba ternyata antrian sudah penuh saya harus susah payah, berdesak desakan dalam mengikuti tahap-tahap daftar ulang.
            Setelah masuk, saya berpikir walaupun orang tua saya mampu membiayai saya kuliah, saya tetap harus berusaha keras untuk bisa kuliah tanpa harus memberatkan orang tua saya. Dengan belajar sungguh-sungguh agar dapat mendapatkan beasiswa prestasi.
Saya memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan dalam tulisan saya ini.



Nama              : Linda Rahmawati
NIM                 : 120210204158
Rangkaian Perjalanan dalam Menempuh Pendidikan
            SMA adalah masa – masa paling indah dan menyenangkan, karena pada masa SMA kita mulai diajarkan bagaimana menjadi generasi penerus yang benar dan bertanggung jawab. Di SMA, kami diajari untuk mengerti bagaimana cara berdiskusi, mengontrol emosi dalam menyelesaikan suatu masalah bahkan sampai cara untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Saya beruntung bisa masuk sekolah negeri yang terdiri dari berbagai macam agama, suku dan ras yang berbeda setelah sebelumnya saya belajar di Madrasah Tsanawiyah swasta. Disekolah saya menjadi mengerti tentang keragaman sifat dan watak manusia, perbedaan budaya, serta kepercayaan yang beragam, sehingga kita bisa saling toleransi satu sama lain.
            Disini juga ada bermacam – macam ekskul yang beragam, dan yang saya pilih adalah drumband. Dari latihan tiap minggu dan kirap keliling kota adalah hal yanng menyenangkan. Melihat kerumunan orang berbaris dipinggir jalan menanti pasukan drumband lewat adalah sesuatu yang berbeda. Dan saya yakin jika alunan nada – nada dapat membuat seseorang menjadi senang, gembira, dan antusias.
            Hari – hari di SMA terasa begitu cepat berlalu. Semakin banyak hal yang kami dapat yaitu berupa pembelajaran baru, maka tak terasa semakin cepat pula kami harus mengakhiri kebersamaan kami di SMA melalui tahap pengujian, yaitu UAN dan UAS.
            Dengan inisiatif dari kepala sekolah agar bisa melihat semua anak didiknya lulus 100%, kami dianjurkan untuk mengikuti bimbel. Awalnya tersiksa karena harus pulang lebih lama, namun lama kelamaan menjadi terbiasa. Selain itu juga tak henti – hentinya kami berdoa bersama agar dimudahkan jalannya. Sholat dhuha adalah rutinitas yang dilakukan sebelum memulai pelajaran.
            Dengan usaha dan doa yang kami lakukan bersama – sama, alhamdulillah kami yang dulunya masuk SMA bersama – sama akhirnya bisa keluar bersama – sama pula.
Alhamdulillah..
(Tak lupa pula ucapan terimakasih yang tiada habisnya kepada kepala sekolah dan guru – guru yang telah membantu dan membimbing kami semua secara sabar hingga kami lulus seperti saat ini..)
Masa – masa setelah SMA tepatnya setelah pengumuman kelulusan adalah saat kebimbangan, dimana para remaja dilanda kegelisahan untuk lanjut sekolah, bekerja, ataupun menikah. Begitu pula dengan saya, yang mana Alhamdulillah saya masih disadarkan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
            Ketika liburan sekolah sempat terfikir untuk meninggalkan niat lanjut sekolah dan kemudian menunda sampai satu tahun. Namun orangtua berpesan bahwa yang terpenting yang dipandang dari seseorang itu bukan harta atau uang, melainkan amal dan ilmu. Hal itulah yang kemudian mengurungkan niat saya untuk bekerja.
            Karena setelah ditelaah lebih dalam pesan orangtua itu benar adanya, yang dapat dibuktikan pula dengan perintah Allah, “tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”. Yang artinya bangku SMA bukan akhir dari ilmu yang harus saya cari. Masih panjang jalan untuk menuntut ilmu, misalnya di perguruan tinggi, kemudian lanjut pendidikan yang diterima di masyarakat (nonformal).
            Dengan berbekal dari doa restu orang tua akhirnya saya membulatkan tekad untuk mendaftatr perguruan tinggi. SNMPTN undangan dicoba, namun tidak lulus. SNMPTN tulis di coba, alhamdulillah lulus namun ada satu dan lain hal yang tidak memunngkinkan jika hal tersebut saya ambil. Hingga akhirnya saya ikut tes yang terakhir kalinya yaitu UM gel. – 1  dan pasrah apabila tidak lulus maka saya kembali pada niat pertama yaitu menunda kuliah untuk setahun.
            Namun alhamdulillah, mungkin Allah ingin saya menjadi orang yang dicita – citakan orangtua saya dan agar dapat membahagiakan mereka. Karena hanya dengan jalan inilah saya insyaallah dapat membalas jasa orangtua saya meskipun hanya bak segelintir pasir di pesisir pantai.



Nama  : Ingga Aditya Pradana
NIM     : 120210204065         
Saya lulus dari SMA pada tahun 2012. Saya lulus dari salah satu SMA yang ada di kota Jember ini. SMA saya itu letaknya di pinggiran kota, tapi walaupun letaknya di pinggiran kota, prestasi yang diraihnya tidak kalah dengan SMA-SMA yang letaknya ada di tengah kota. Buktinya saja pada tahun kemaren ada salah satu siswanya yang lolos OSN tingkat Nasional.Selain itu salah satu prestasi yang diraih SMA saya ini adalah menjadi juara 2 lomba cerdas-cermat 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tingkat propinsi, dan yang paling membagakan bagi saya adalah karena saya ikut ambil bagian dalam kontingen yang mewakili SMA saya itu dalam acara tersebut. Acara cerdas-cermat itu bukan acara yang maen-maen lho! Soalnya acara itu juga disiarkan disalah satu TV nasional, yaitu TVRI. Dan itu menjadi hal yang paling berkesan untuk saya.
            Singkat cerita, ketika saya lulus sebenarnya saya bingung mau ambil jurusan apa dan mau ambil di Universitas mana. Niat awalku sebenarnya saya ingin ambil manajemen, karena cita-cita saya ingin menjadi bisnisman. Dan keinginan saya, saya ingin mengambil jurusan manajemen itu di luar kota, agar bias merasakan sensasi hidup di luar kota. Sebenarnya orang tua setuju-setuju saja, namun walaupun beliau setuju,  beliau juga selalu member arahan kemana seharusnya saya melangkah. Beliau ingin saya masuk di jurusan PGSD dan beliau ingin saya kuliah di Universitas yang ada di dalam kota, agar bias pulang setiap waktu. Pada awalnya, saya masih tidak mau untuk PGSD, dan saya masih bertahan ingin masuk kemanajemen saja. Namun karena arahan beliau yang sering beliau berikan dan akhirnya saya mau.Pertimbangan saya kenapa saya mau itu karena beliau berkata bahwa nasib guru itu akan lebih terjamin dari pada nasib bisnisman.  Oleh karena itu pada akhirnya saya mau. Namun keputusan saya ini tidak mengakhiri kebingungan saya, timbul satu kebingungan lagi, yaitu masalah SNMPTN. Kenapa saya bias bingung? Itu karena saya lulus dari progam IPA, sedangkan jurusan yang akan saya ambil yakni PGSD itu ada dalam jurusan IPS. Jika seperti itu otomatis saya tidak bias ambil jurusan PGSD, karena jurusan IPA tidak boleh ambil jurusan IPS, kecuali pada SNMPTN itu saya harus ambil IPC. Dan akhirnya saya harus pilih  IPC. Sekarang persoalannya adalah ketika memilih IPC, maka kita harus mengerjakan 2 paket soal, yakni paket soal IPA  dan paket soal IPS. Untuk paket soal IPA saya kira tidak ada masalah,  karena saya berasal dari jurusan IPA. Yang jadi masalah adalah paket soal IPS itu. Saya cemas,  saya berpikir apakah saya bias mengerjakan soal paket IPS itu,  sedang saya tidak pernah mempelajari materi IPS, karena saya dari jurusan IPA. Pada akhirnya saya putuskan untuk membeli buku prediksi soal SNMPTN yang paket  IPS itu.  Saya beli buku itu seminggu sebelum hari H SNMPTN, dan buku itu hanya saya baca 2 kali, yakni pada saat setelah beli buku itu dan malam hari sebelum hari H SNMPTN itu. Ketika hari SNMPTN itu tiba, saya mengerjakan dengan ilmu alakadarnya yang  saya miliki. Sebenarnya saya juga pesimis bias lolos SNMPTN  dengan kemampuan seperti itu, namun ternyata ALLAH berkehendak lain, di hari pengumuman itu ternyata saya masuk jurusan yang saya incar itu, yakni PGSD.  Saya juga heran kenapa saya bias masuk,  padahal persiapan juga kurang cukup? Tapi saya mempunyai pikiran mungkin saya bias lolos dan masuk jurusan PGSD  ini karena pilihan ini telah diridhoi kedua orang tua saya. Kan apapun yang diridhoi orang  tua pasti diridhoi oleh ALLAH,  mangkanya saya bias masuk jurusan ini dan hingga sekarang saya bias sangat enjoy dan menikmati kuliah saya ini. Dari situ bias disimpulkan bahwa sesuatu yang diridhoi orang tua itu pasti akan mudah tercapai,  oleh karena itu lakukanlah apa-apa yang diridhoi orang tuamu agar kamu mudah dalam menjalani semua urusan

Nama              : Karina Aprilia Anugrah Sari
NIM                 :120110204146
Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya bisa menimba ilmu di Universitas Jember,walaupun melalui jalur yang dianggap jalur paling rendah yaitu jalur UM. Alasan mengapa saya tidak dierima  melalui jalur bidik misi dan SNMPTN karena kurangnya informasi yang saya dapat, sehingga saya tidak mengikuti tes tersebut. Meski begitu saya bersukur masih diberi kesempatan masuk di Universitas Jember,sebab banyak teman-teman saya yang mengikuti semua tes masuk UNEJ namun tidak diterima,padahal jika dibanding dengan kemampuan saya dengan teman-teman saya lebih pintar dari saya. Itulah kehendak Tuhan,apabila sebuah rencana 99% sudah kita yakini benar dan terjadi, namun 1% Tuhan tidak berkehendak maka tidak akan terjadi. Maka dari itu saya tidak pernah berkecil hati menghadapi semua resiko yang terjadi. Diterimanya saya di UNEJ ialah suatu kehendak Allah yang tidak pernah terduga. Mungkin ada maksud tertentu Tuhan memberi saya kesempatan saya masuk UNEJ. Dari situlah timbul pemikiran dari diri saya,jika  Tuhan memberi kesempatan saya untuk menimba ilmu di Unej, lalu apa yang harus saya perbuat untuk tidak menyia-nyiakannya. Saat ini saya telah menjadi mahasiswa,layaknya seorang mahasiswa harusnya saya mempunyai semangat yang lebih besar dari anak SMA,melupakan tingkah laku buruk yang pernah dilakukan dimasa SMA,menjadi lebih bijak dari sebelumnya,menjadi mandiri dalam segalanya baik mandiri dalam berpakaian,mengatur keuangan. Sedikit demi sedikit perilaku buruk dan perilaku yang tidak pantas dilakukan mahasiswa saya tinggalkan. Kunci agar saya tidak lalai ialah menerapkan sikap disiplin dan bertanggung jawab. Disiplin dalam segala hal,belajar mulai dari hal kecil yaitu saya berusaha tidak datang terlambat ke kampus,saya berusaha merutinkan sesuatu yaitu sholat,mandi dan lain-lain. Tanggung jawab harus saya terapkan, saya selalu ingat pada apa yang telah menjadi tanggung jawab saya sebagai mahasiswa dan sekaligus sebagai umat islam tak lain ialah belajar dengan didukung dengan doa serta sebagai orang islam saya berusaha untuk tidak melupakan sholat 5 waktu. Mengapa saya mempunyai pemikiran begitu,karena saya sadar berapa banyaknya biaya untuk masuk perguruan tinggi. Ingatlah siapa orang yang mengeluarkan biaya tersebut,mengapa dengan dermawannya memberikan biaya sebanyak itu untuk membiayai kita kuliyah,tak lain tujuannya ialah ingin anaknya bisa merasakan menjadi orang pintar sehingga hidupnya kelak nyaman. Ketika  teringat kedua orang tua saya yang membiayai saya hingga merelakan sawahnya digadaikan. Meskipun kadang kita menjadi mahasiswa dililit dengan kejenuhan dan rasa lelah karena tugas-tugas,semua itu tak khan terasa berat jika dijalani dengan ikhlas dan sabar. Dan saya tidak lupa bersikap percaya diri, berpikir bahwa jika orang lain pasti saya bisa karena kita sama-sama mahasiswa yang mempunyai akal dan memiliki tujuan sama yaitu mencari ilmu tanpa melihat siapa dia,warna kulit dan apa yang dikenakan.



NAMA              : AMALIA CICI DWI PRATIWI
NIM                 : 120210204010

            Pertama masuk SMA aku tidak bisa menempati kelas favorit karena pada saat tes penentuan kelas favorit aku tidak bisa mendapatkan nilai yang baik. Sungguh kasihan nasib aku..hiks..hikss..
            Aku di tempatkan di kelas X-3. Kelas yang selalu ramai karena lebih banyak laki-laki daripada perempuannya. Kelas yang sangat terkenal sebagai gerombolan para pengacau. Kelas yang selalu membuat masalah. Semua gurupun merasa lelah dan malas masuk kelas X-3 untuk mengajar. Mungkin karena siswa-siswi yang berada di dalamnya adalah murid yang sangat susah di atur (termasuk juga aku) hewheww..
            Hari-hari berlalu dan aku mempunyai banyak teman baru, bisa juga dikatakan sahabat baru. Kelas aneh dan orang-orangnya juga aneh (bukan aku). Ada yang suka tidur dikelas saat pelajaran. Ada juga yang sering bolos. Awalnya aku  murid yang patuh dan tidak pernah melanggar peraturan (itu sih cuma kataku), tetapi kali ini aku menjadi orang yang sangat suka melanggar peraturan karena didikan dari para pengacau X-3.
            Sabtu saatnya berolahraga ria. Lebih enak memakai baju olahraga daripada seragam. Lebih santai dan tidak ribet seperti saat memakai rok seragam. 90 menit berlalu dan olahragapun selesai. Bel pergantian pelajaran berbunyi dan saatnya berganti pakaian. Tetapi lain hal-nya dengan murid di kelas X-3. Kami melanggar itu dan tetap memakai baju olahraga yang sudah tidak karuan baunya mengikuti pelajaran fisika (sebut saja namanya pak Edy). P.Edy masuk kelas dan melongo melihat anak-anak masih memakai pakaian olahraga. P.Edy berkata “Kalian mau ganti baju atau memilih sampah yang berserakan di sekolah ini?”. Dengan serentak kami menjawab “ pilih sampah pak..”(kenakalan remaja yang tak patut di contoh).
            Semester pertama usai dan nilai raporku anjlok se anjlok-anjloknya. Oh tuhan ini akibat kenakalan dan kebodohan yang sering aku lakukan. Tujuh teman sekelasku di X-3 pindah ke kelas X-1 kelas favorit dambaanku. Nilaiku tak mampu membuatku masuk kelas impian. Bapak dan ibu berceramah memberikan siraman rohani (ngomel-ngomel maksudku) yang membuat semangatku untuk jadi orang nakal sirna.
            Semester dua dapat tujuh teman baru, pindahan dari kelas X-1. Dan ternyata eng ing eng...ada someone (sebut saja R) yang aku suka sejak MOPD (Masa Orientasi Peserata Didik baru). Tapi sayangnya si R tidak pernah meresponnya. Nyessek banget.
            Bertobat, merubah sikap, tidak nakal, dan memperbaiki nilai yang hancur itulah yang harus aku lakukan di semester dua ini, syukur kalau bisa masuk kelas favorit. Dengan iming-imingan laptop dari bapak, aku tak pernah absen belajar dan akhirnya bisa menjadi juara kelas dan bisa mendapatkan bangku di kelas favorit (XI IPA 1) yeeee....
            Perjuangan di kelas favorit melelahkan otakku. Dari kelas yang semulanya santai di X-3  dan sekarang berubah cara berfikir untuk tetap bertahan di kelas favorit dan tidak terlempar ke kelas lain (malu kalau terlempar, jadi orang terbuang). Orang-orang di kelas baruku sangat tidak bersahabat. Kurang sosialisasi, semuanya berjuang sendiri, apa mungkin karena mereka pintar yaa??. Kangen X-3. Kangen semua pengacau. Oh tuhan kelas ini membuatku gerah.
            Tidak usah terlalu banyak bercerita kelas IPA 1, terlalu menyesakkan karena semuanya menganggapku remeh. Tapi akhirnya nilaiku di urutan 22 dari 36 siswa. Dapat 22 susahnya minta ampun dan aku bersyukur tidak pindah kelas. Semester 2 nilai raporku di urutan 17, sejak saat itu semuanya mulai menganggap keberadaanku. Kelas XII tetap di IPA 1 dan aku berhasil masuk 10 besar dan mendapatkan SNMPTN jalur undangan. Galau saat pengisian formulir jalur undangan. Mau masuk apa? Mau jadi apa? Bakatku apa?. Tidak bisa menjawab dan akhirnya ibuku memberikan usulan untuk jadi guru SD. PGSD menjadi pilihan utama dan kedua akutansi, cita-cita sebenarnya ingin menjadi pegawai bank. Menjelang UAN selalu di sibukkan dengan tugas ini itu. Sorenya selalu bimbingan belajar demi suksesnya UAN. Dan akhirnya UAN sukses sesuai harapan karena lulus 100%. Masih galau gara-gara kuliah. Mau jadi apa aku ini? Gak mungkin jadi ibu rumah tangga. Sudah gak jaman.
            “Males ikut SNMPTN Jalur Tulis”, kata-kata itu selalu ada di otakku. Mikir lagi setelah UAN selesai. Dan akhirnya guruku menawarkan PMDK di salah satu Universitas Negeri lainnya. Aku di terima dan jalur undangan di Unej juga lolos. Nah..loh..nambah deh galaunya, ampun!!! Setelah itu aku memutuskan untuk tidak memilih Unej. Lebih mengejar cita-cita untuk jadi pegawai bank, tetapi takdir ber kata lain. Entah karena apa akupun akhirnya memilih untuk masuk Unej. Sekarang aku resmi menjadi anggota mahasiswi Universitas Jember. Tak ada kata menyesal untuk ini karena ini adalah pilihanku dan terlambat untuk berhenti. Semangat!!!



NAMA  :  INSAN HIDAYATHULLAH
NIM                 : 120210204142
            Saya bernama INSAN HIDAYATHULLAH. lulus SMA tahun 2012. Setelah lulus SMA saya bingung ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dimana?  Setelah bertanya-tanya ke teman-teman,keluarga, dan kakak mereka semua menganjurkan saya untuk melanjutkan ke Universitas Jember. Dan saya mencoba lewat ujian jalur undangan. Tetapi saya gagal untuk melalui jalur tersebut.  Tetapi saya tidak patah semangat saya tetap berusaha walaupun saya tidak lolos melalui jalur undangan tersebut. Saya melanjutkan dengan mengikuti ujian tulis atau nama lainnya SNMPTN. Tetapi sebelum mengikuti ujian tersebut saya mengikuti pembelajaran intensif di sebuah LBB di kota jember. Dengan mengikuti selama 1 bulan di LBB tersebut. Di sana saya bertemu dengan teman dari luar kota Jember yang juga mengikuti pembelajaran intensif. Yang gunanya ingin mengikuti ujian tulis SNMPTN. Dengan semangatnya mereka mengikuti pembelajaran ini. Setiap hari kami belajar...dan belajar....  selama 1 bulan full...agar bisa mengerjakan soal SNMPTN dengan mudah dan lancar.
            Sebulan telah berlalu, tiba saatnya menunggu detik-detik menuju ujian tulis SNMPTN. Tapi sebelum mengikuti ujian tersebut saya terlebih dahulu mendaftar ke bank untuk membayar uang registrasi yang gunanya untuk mendaftar sebagai calon peserta ujian SNMPTN. Di dalam mendaftar saya memilih Universitas Jember dan memilih kelompok ujian IPC karena saya pas SMA jurusan IPA jadi kalau ingin masuk ke prodi PGSD harus memilih program ujian IPC.tepat pada hari H saya berangkat ke kampus dengan semangat juang yang tinggi untuk ujian tulis. Saya mengikuti ujian tepatnya di gedung 1. Di dalam ruangan tersebut banyak sekali para kompetitor saya yang juga ingin keterima di Universitas pilihan mereka. Bel....berbunyi tanda ujian di mulai. Selama 3 jam mengerjakan ujian, dengan hati-hati saya menjawab pertanyaan tersebut. Ujian tersebut berlangsung selama 2 hari. Setelah selesai ujian tinggal menunggu hasil ujian apakah saya keterima atau tidak...
Lagi...lagi..... saya gagal dengan tes tulis SNMPTN ini. Dengan tidak patah semangat saya mencoba kembali mengikuti Ujian Lokal yang diadakan oleh Universitas Jember. Kembali saya belajar dengan tekun agar bisa masuk ke Universitas Jember ini dan ingin masuk ke prodi PGSD.  Sekitar 1 minggu dari pengumuman SNMPTN di bukalah pendaftran Ujian Lokal UNEJ. Kembali saya mendaftar ke bank untuk melakukan registrasi. Dan kali ini berhubung UNEJ tidak menyediakan kelompok IPC akhirnya saya memilih kelompok ujian IPS. Tapi tak apalah karena saya memang ingin masuk ke prodi PGSD dan itu sudah menjadi cita-cita saya yang sejak dini ingin menjadi seorang guru.
            Tibalah pada hari ujian Lokal ini, dan dengan perasaan semangat saya berangkat pagi-pagi sekali guna mencari ruangan dimana saya akan ujian. Akhirnya ruangan ujian saya berada di gedung FISIP. Lagi...lagi....banyak sekali kompetitor saya yang ingin masuk ke Universitas jember ini. Dengan tenang saya menjawab soal-soal ujian ini dengan hati-hati.
Ujian ini hanya berlangsung selama sehari, beda dengan ujian SNMPTN yang di ujikan selama 2 hari. Selesailah saya mengerjakan semua soal ujian lokal ini. Selang beberapa hari tibalah pengumuman hasil ujian lokal. Dengan hati yang deg-degan saya pergi ke warnet dan melihat apakah saya lulus. Dan akhirnya saya keterima di Universitas Jember. Dengan bertuliskan “ Selamat anda LULUS “ saya sangat senang dengan hasil kerja keras saya yang tidak sia-sia. Walaupun melalui jalur Undangan dan ujian SNMPTN saya tidak lulus, tapi tak apalah yang penting saya keterima di Universitas Jember dan bisa masuk ke prodi PGSD ini meskipun melalui Ujian Lokal. Saya sangat senang dan bangga bisa keterima di Universita Jember ini, dan juga keterima d jurusan FKIP prodi PGSD yang memang saya idam-idam kan
 Sejak SMA. Itulah kisah perjuangan bagaimana akhirnya saya bisa keterima di PGSD.


Siapa aku?
Aku adalah seorang anak yang di lahirkan di sebuah desa kecil, di mulai dari ibuku dan ayahku memberiku nama. Saat itu pula terlintas sejuta harapan di hati mereka untukku. Di dunia ini tidak ada orang tau yang mau melihat anaknya susah, semuanya pasti ingin melihat anaknya kelak menjadi orang yang sukses dan  hidup sejahtera begitu pula orang tuaku. Dengan senang hati mereka mendidikku, mengajariku tentang semua hal dari yang paling mudah sampai tersulit sekalipun. Di sebuah yayasan kecil yang berbasis kementerian agama yaitu raudhatul atfal, disitulah awal mula aku menimba ilmu. Kemudian dilanjut di jenjang yang lebih tinggi yaitu madrasah ibtidaiyah. Di usia ini aku lebih bisa berkonsentrasi dalam belajar buktinya aku selalu bisa menjadi juara kelas. Karna setiap hari ibuku selalu ada waktu untuk menemaniku belajar.
Setelah tamat MI ayah menyarankan agar aku mau melanjutkan ke pondok tapi entah karna apa aku selalu menolak. Akhirnya ayah tetap mendaftarkanku di sekolah yang berbasis kementerian agama yaitu madrasah tsanawiyah. Karna sekolah yang di inginkan ayahku tempatnya jauh dari rumahku yang berada di pedesaan, terpaksa aku harus tinggal di kost. Saat itu aku masih belom siap mandiri, hampir setiap hari nggak mau sekolah karna prngen pulang. Namun orang tuaku tidak pernah kehabisan cara untuk membuatku betah di sekolah maupun di kost. Hampir setiap hari juga ayah mengunjungiku. Namun karna banyak waktuku yang tersita untuk hal hal yang tidak penting misalnya menangis karna tidak betah di sekolah maupun di kost membuatku lupa akan belajar. Tidak jarang nilaiku yang merosot. Rasanya sedih sekali karna tidak bisa lagi membanggakan orang tuaku. Namun mereka tidak pernah menuntut lebih dariku.
Di masa masa yang paling indah yaitu putih abu abu, sekali lagi aku juga menimba ilmu di sekolah yang berbasis agama. Menjadi siswa yang berprestasi adalah harapanku. Namun lagi lagi banyak godaan yang menggangguku. Karena di usia ini adalah usia dimana remaja lebih senang menghabiskan waktunya untuk bersenang senang dengan teman di bandingkan belajar di rumah. Sama halnya denganku, aku lebih sering keluar dengan teman-teman daripada belajar, apalagi aku juga tinggal di kost. Tentunya jarang mendapat perhatian dari orang tua. Meskipun banyak nilaiku yang tidak sesuai dengan harapanku, ayah ibuku tidak pernah terlihat kecewa olehku. Akhirnya saat saat yang paling menegangkanpun tiba. Saat dimana kita harus melewati yang namanya ujian dan melanjutkan di perguruan tinggi yang akan menentukan dimana dan seperti apa masa depan kita.
Saat itu sebenarnya aku ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan mengambil jurusan psikologi, karna aku ingin menjadi seorang psikolog. Tetapi ayah ibuku tidak menghendaki aku mengambil jurusan tersebut. Karna mereka adalah seorang guru. Tentunya mereka menginginkan aku harus menjadi seperti mereka. Akhirnya pada waktu snmptn tiba ibu menyuruhku memilih pgsd. Dan akupun menjatuhkan pilihan seperti yang di inginkan ayah ibuku. Mungkin karna memang ini yang di inginkan oleh kedua orang tuaku, dan berkat doa merekalah aku di trima disini melalui jalur snmptn ujian tulis. Di sini aku berharap bisa menjadi mahasiswa yang aktif dan bisa membuat orang tuaku bangga denganku. Karna aku tidak ingin lagi mengecewakan mereka yang sudah bersusah payah membiayaiku hingga aku bisa melanjutkan ke bangku kuliah seperti sekarang ini. Semoga tidak ada yang sia sia dan semuanya membuahkankan hasil seperti yang kedua orang tuaku inginkan. amin





PTN ,itulah tujuanku setelah aku lulus SMA . ternyata ada banyak jalur untuk masuk seleksi PTN . saat itu aku tidak begitu paham tentang jalur- jalur tersebut . seingatku kalau bisa pinter, masuk dan biaya kuliah bisa murah.tapi kalau gak pinter udah masuk PTN sulit, nanti bayar sppnya juga bakal mahal. Saat itu aku semakin giat untuk belajar dan meningkatkan prestasiku.tentunya aku ingin menjadi yang terbaik agar bisa masuk PTN dengan mudah. Berbagai cara ku lakukan untuk mewujudkan keinginanku tersebut.aku mengikuti les demi menambah jam belajarku . jadi, sepulang sekolah biasanya hanya ada waktu untuk makan siang ,lalu setelah itu berangkat lagi untuk les sampai sore.malamnya aku mengerjakan tugas dari guru,dan sedikit mempelajari apa yang esok hari hendak dibahas dalam kelas.awalnya  hal itu sangat berat untuk dijalani,karena menguras tenaga dan pikiran yang luar biasa.dan usaha yang sangat keras ini, membuat nilai-nilaiku  menanjak ke atas,dan berhasil menjadi juara dikelas.untuk semester-semester selanjutnya aku tetap bertahan dalam posisi tersebut.karena nilai rapotku yang seperti itu, aku mendapat kesempatan untuk mengikuti snmptn undangan. selama aku belum ketrima pasti di PTN,usahaku tidak berhenti sampai disitu,setelah selesai mengikuti  UAN  aku mendaftar ke bimbel untuk persiapan snmptn Tulis,aku bahkan juga sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti snmptn tulis , tapi hasil snmptn undangan sudah diumumkan dan aku diterima di PTN J.
Tak pernah aku sangka ,bahwa saat ini aku salah satu mahasiswa di prodi pgsd unej.Keputusan untuk memilih prodi pgsd mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak.beberapa mendukungku,tapi sebagian banyak tidak setuju dengan keputusan yang  aku ambil ini.
Awal Kelas 3 sma aku mulai berkeinginan untuk menentukan masa depanku. Setelah melihat kemampuanku ,ternyata aku lebih menguasai akuntansi daripada pelajaran yang lainnya. Itu semua terbukti dari  tugas akuntansiku yang selalu mendapat nilai terbaik di kelas.karena itulah aku berkeinginan untuk memilih jurusan akuntansi sebagai jurusan yang akan aku ambil saat masuk PTN nanti.Orang tuaku mendukung keputusanku,tapi aku tau sesungguhnya mereka lebih suka jika aku nantinya bekerja sebagai guru .tak sedikit teman-teman, keluarga, guru-guru dan orang-orang disekitarku menyarankanku untuk masuk ke pramugari.mereka bilang aku cocok kalau jadi pramugari.hehe
 saat ada pendaftaran snmptn undangan.disitu puncak kebingungan untuk menentukan pilihan yang terbaik.setiap hari aku datang ke ruang BK untuk berkonsultasi,tapi itu semua tidak membawakan hasil apa-apa .karna guru BK mengembalikan lagi semua keputusan ada ditanganku.
Pernah suatu hari ,ku kumpulkan semua anggota keluargaku. ku mintai saran tentang masa depanku ini. Orang tuaku menyarankan untuk masuk di FKIP, dan mereka memberi masukan untuk memilih prodi pgsd karena berpeluang besar 4-5tahun kedepan.aku adalah anak bungsu .mempunyai kakak cowok yang sekarang sudah berumah tangga.orang tuaku menginginkan agar kelak pekerjaanku berada didaerah kelahiranku saja. mereka sangat sayang kepadaku,dan akupun juga merasa demikian . mereka tidak ingin aku jauh darinya.jika aku sarjana akuntansi rasanya sulit untuk mencari pekerjaan didesaku. Pastinya aku harus menetap di kota untuk bisa sukses.
guru olahragaku bertanya tentang cita-citaku , dengan ragu-ragu aku menjawab “mungkin guru sd pak” . beliau tidak suka dengan jawabanku.menurutnya untuk menjadi sukses dan bahagia , harus mempunyai materi yang melimpah dan jika hanya menjadi guru sd itu semua tidak cukup. Jadilah pegawai kantoran , siapa tau ntar bisa dapet jodoh pengusaha .kalau kuliahnya di sd , nanti paling-paling dapetnya pasangan juga guru sd.kata beliau.
Rasanya kupingku panas mendengar nasehatnya seperti itu, seolah – olah yang dicari  orang –orang saat ini hanyalah harta sebanyak-banyaknya. Padahal dibalik itu semua masih ada kebahagiaan yang tak terkalahkan yaitu yang datangnya dari hati. Coba bayangkan jika anda berlimpah harta, tetapi terpisah dengan orang tua. Orang tua yang selama ini merawat dan membesarkan kita dengan susah payah.tapi setelah kita dewasa,kita hanya bisa meninggalkannya dan hanya mengirimi uang setiap bulannya.apakah dengan seperti itu merupakan kebahagiaan yang sesungguhnya? Bagiku tidak!
Kenapa sih?banyak banget yang gak setuju aku jadi guru SD?padahal apa jeleknya coba?saat SMA aku lumayan sering tampil diatas panggung dengan kemampuan berjalan dan berpose .mungkin karena hal  itu, mereka bilang aku tidak pantas menjadi guru SD.menurut aku, justru jadi guru SD banyak positifnya loh,apalagi kalau sebagai seorang calon ibu rumah tangga seperti aku ini.salah satu impianku nanti adalah mampu menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anakku.aku harus menjadi wanita karier tapi  tetap selalu ada didekat keluarga.dan mempunyai waktu luang yang banyak untuk keluarga.bayanganku kalau aku menjadi guru SD, sepulang mengajar masih banyak waktuku untuk mengurusi rumah tanggaku,kalau jadi pramugari atau pegawai Bank pasti waktu untuk keluarga akan sangat sedikit sekali.
Semakin banyak yang meremehkan jabatan seorang “guru SD” rasanya aku semakin yakin untuk  mendaftarkan prodi pgsd di urutan yang pertama .dan aku ingin membuktikan suatu saat nanti aku bisa sukses menjadi “guru SD”.
awalnya aku kira masuk di PGSD itu gampang. Ternyata gak semudah yang dibayangkan . tahun 2011 yang mendaftar di pgsd snmptn undangan unej lebih dari 1000 siswa sedangkan yang diterima tidak lebih dari 40 . peluang yang kecil sekali . dari optimis menjadi pesimis. Rasa-rasanya tidak mungkin aku menjadi salah satu dari orang  beruntung yang ketrima di pgsd thn 2012.tapi orang tuaku memberiku pencerahan bahwa apapun yang akan terjadi pada diriku ,itu adalah jalan yang terbaik dari Tuhan.jadi,aku tidak sepatutnya pesimis,karena sesungguhnya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.kita memang harus berusaha keras dan berdoa tapi yang menentukan keberhasilan seseorang hanya Tuhan.
Kini aku percaya akan doa dan restu orang tua sangat berpengaruh terhadap jalan hidupku. Terima kasih Tuhan , terima kasih ayah dan ibuku. Aku bersyukur bisa masuk ke prodi pgsd ini . semoga ini memang yang terbaik untukku .



NAMA  : ALFAN NUR AFWAN
NIM     : 120210204113

            Hari pertama setelah lulus SMA, teman-teman merayakan dengan jalan-jalan, makan-makan, dan pulang kampung. Sementara saya masih berada di kos-kosan untuk mengikuti bimbingan untuk SNMPTN. Tibalah pada 3 hari sebelum SNMPTN dimulai. Saya pergi ke Surabaya untuk menginap di asrama haji guna mempersiapkan mental untuk 3 hari mendatang. Di kamar teman-teman sangat serius belajar, terutama untuk bidang IPA. Tetapi saya lebih memilih untuk tidak membuka buku karena itu akan membuat saya semaikn lupa nanti ketika hari H.
            Hari pertama SNMPTN saya berangkat ke SMA 4 Surabaya, ternyata saya terlalu rajin datangnya. Akhirnya, saya memutuskan untuk tidur sebentar. Tidak ada yang spesial, saya mengerjakan begitu saja. Hal itu terus terjadi selama 2 hari ujian karena saya mengikuti IPC.
            Setelah saya pulang, saya selalu berdo’a, begitu pula teman-teman yang lain. Setiap hari saya menderita galau karena belum pengumuman.
Hari pengumuman tiba. Saya bergegas membuka di internet, ternyata berat sekali jaringan internetnya. Jadi, saya memutuskan untuk melihat besok. Saya tidak bisa tidur karena terus memikirkan pengumuman itu. Keesokan harinya, saya membuka lagi, mengetik nomor ujian saya, dan ... Muncullah nama saya dengan pilihan sekolah PGSD UNIVERSITAS JEMBER.
Hari kedua setelah pengumuman saya langsung ke jember. Saya menunggu waktu pendaftaran ulang di rumah nenek. Daftar ulang dimulai. Saya datang terlalu siang sehingga antrian sudah seperti kereta api seluruh Indonesia yang digabung jadi satu. Karena begitu panjang dan matahari semakin terik, saya memutuskan untuk melanjutkan besok.
Untunglah keesokan harinya saya mendapat sedikit bantuan dari kakak angkatan saya. Karena usulan dari dia saya datang lebih pagi dan benar sekali sarannya, ternyata antrian masih belum ada. Akhirnya saya lancar untuk proses selanjutnya dan dengan perasaan bangga saya membawa jas almamater UNEJ pulang ke rumah.
Hari pertama saya kuliah dipenuhi rasa grogi. Tanpa berpikir panjang, saya membuang grogi itu dengan membuat sedikit komedi untuk menarik perhatian teman-teman yang belum saya kenal. Hal itulah yang membuat banyak teman-teman datang dan dari situlah saya mempunyai banyak teman sekarang walaupun terkadang saya belum tahu nama mereka



1 komentar:

  1. PokerStars - Gaming & Slots at Aprcasino
    Join the apr casino fun at Aprcasino and play the best of wooricasinos.info the worrione.com best PokerStars casino games including Slots, Blackjack, Roulette, https://febcasino.com/review/merit-casino/ Video Poker sol.edu.kg and more!

    BalasHapus